SuaraMalang.id - Di tengah ketatnya kompetisi industri musik tanah air, band musik The Wellington merilis album pedana mereka: "Playmaker". Album ini bakal dilepas ke pasaran dalam format CD sebanyak 500 keping.
Tahun lalu, band asal Depok, Jawa Barat, ini sebenarnya telah merilis album dalam versi digital. Nah, untuk versi CD-nya baru dirilis setahun kemudian.
Dalam album 'Playmaker' ini akan ada 9 lagu di dalamnya. Nomor-nomor seperti Unlover hingga Burned mengingatkan kita pada The Smiths dan The Cure yang menyajikan jangly sound: tak berisik alias enteng di telinga.
"Karena kesibukan masing-masing personel," katanya Vokalis, Riftyza Gestandi alias Tyza, dikutip dari matamata.com, jejaring media SuaraMalang.id, Minggu (21/02/2021).
Baca Juga:The Wellington Luncurkan Album Pertama, Unlover Jadi Single Andalan
Itu juga menjadi alasan The Wellington kenapa baru tahun ini melahirkan Playmaker setelah belasan tahun bermusik di Tanah Air.
Secara pribadi, Tyza memaknai Playmaker sebagai rangkuman perjalanan persahabatan personel The Wellington dari dulu sampai sekarang.
Resmi dirilis pada 21 Januari lalu lewat bendera Guerrilla Records, Playmaker berisikan 9 lagu yang juga dicomot dari single mereka sejak awal dibentuk seperti Lost in Cairo. Sementara Unlover, White October, Floating Flower dan It's so Fine, baru diproduksi pada 2019.
Unlover yang jadi single andalan di Playmaker mengangkat tema unik sekaligus tabu. Singkatnya kata Tyza, lagu tersebut bercerita tentang hubungan cinta sejenis.
"Lagunya tentang hubungan cewek sama cewek yang harus menerima kenyataan kalau mereka nggak akan bisa hidup bersama. Karena salah satu dari mereka dipaksa untuk kawin sama cowok," ujarnya.
Baca Juga:The Wellington Lepas Playmaker Sebagai Album Perdana
The Wellington dibentuk sejak 2002. Selain Tyza sebagai vokalis, band ini juga dihuni Hanzalah Usaidi (gitar 1), Muhammad Feizal Akbar (gitar 2), Rizki Ocktadinanta (drum), dan Rinaldi Aban (bass).