Aston Villa, Chelsea dan Southampton juga mengalami kenaikan poin di kandang setelah lockdown. Apalagi Villa sedang meningkat tajam performanya dibandingkan dengan musim lalu, sedangkan Southampton membaik setelah ditangani Ralph Hasenhuttl.
Sementara itu, sejak ditangani Thomas Tuchel, Chelsea tak terkalahkan dalam dua laga kandang. Namun Chelsea memang memperoleh poin 20 persen lebih banyak dari laga kandang setelah lockdown ketimbang sebelum lockdown.
Sementara catatan Arsenal dengan atau tanpa penotnon relatif sama: meraih poin 2,23 persen lebih banyak dibandingkan saat di kandang setelah lockdown. Ketiadaan penonton bahkan membuat Unai Emery terpental digantikan Mikel Arteta.
"Kami tahu penampilan kandang vital bagi kesuksesan kami dan kami harus segera mengubahnya," kata Arteta, Desember lalu.
Baca Juga:Leicester Balik Menang Kontra Liverpool, Rodgers Puas dengan Kinerja Timnya
Manajer Tottenaham Jose Mourinho juga yakin penonton membawa dampak. “Saya percaya stadion yang penuh penonton bisa memberi dampak kepada tim dan saya kira ini terjadi di setiap stadion."
Penonton tuan rumah, kata Sean Dyche, “mempengaruhi dalam bagaimana timnya beroperasi dan itulah hal yang paling mungkin mempengaruhi penampilan kandang dan tandang musim ini."
Pernah terjadi Liverpool menang 7-0 melawan Crystal Palace, tetapi juga kalah 2-7 melawan Aston Villa. Itu bersamaan dengan Manchester United kalah 1-6 di kandang melawan Tottenham, dan Leicester menang 5-2 melawan Man City.
Klopp menyebut ini terjadi karena konsentrasi pemain. "Audiens atau penonton, mempertajam fokus Anda, " kata Klopp.
Para psikolog dan ahli statistik sendiri menyebut ketiadaan penonton mempengaruhi konsentrasi, kadar testosteron dan hilangnya rasa takut dari pemain lawan.
Baca Juga:Klasemen Terbaru Liga Inggris: Manchester City Makin Tak Terkejar
Kadar testosteron pada pemain ternyata menyumbang pada penurunan performa kandang karena pemain tuan rumah biasanya memiliki kadar testosteron lebih besar karena ada dukungan penonton. Tapi saat ini tidak.