SuaraMalang.id - Sumiah (45) korban banjir di Ngantang Kabupaten Malang ditemukan oleh Tim SAR gabungan, Senin (8/2/2021). Korban ditemukan telah tak bernyawa di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Komandan Tim Basarnas Surabaya Ainul Makhdi mengatakan, korban Sumiah ditemukan sekitar pukul 15.40 WIB, Senin (8/2/2021). Tim SAR gabungan telah menyisiri waduk sejak dilaporkan hilang terseret luapan banjir Sungai Konto, Selasa pekan lalu (2/2/2021).
Sumiah dilaporkan hilang bersama suaminya, Kamid (50). Korban Kamid saat ini masih dalam pencarian Tim SAR gabungan.
"Istri sudah ditemukan pada Senin (8/2) kurang lebih pukul 15.40 WIB," kata Makhdi, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga:Viral Pengantin Tetap Tabah Meski Nikah di Tengah Banjir, Senyumnya Adem
Kronologi penemuan Sumiah, lanjut dia, berawal dari Tim SAR menciuam aroma tak sedap saat melakukan penyisiran menggunakan perahu karet di Waduk Selorejo. Diketahui jenazah Sumiah tertimbun lumpur.
"Pencarian dilakukan di sekitar waduk, banyak sampah di lokasi. Saat itu rekan-rekan menyisir dengan perahu karet, dan mencium bau tidak enak. Dengan bantuan ekskavator kemudian digali dan ditemukan korban," urainya.
Ia menambahkan, tim gabungan terus melakukan pencarian seorang korban lainya, Kamid. Diduga kuat korban juga tertimbun material banjir.
Pada misi pencarian itu tim SAR gabungan melibatkan total 50 personel.
"Masih fokus di Waduk Selorejo, masih dicurigai di situ. Sesuai SOP, pencarian dilakukan selama tujuh hari, kemungkinan ini hari terakhir," kata Makhdi.
Baca Juga:Warga Pekalongan Minta Bantuan ke Dinsos saat Banjir, Pegawai Asyik Karaoke
Seperti diberitakan, pasangan suami istri (pasutri) Kamid dan Sumiah dilaporkan hilang terseret banjir luapan Sungai Konto Ngantang Kabupaten Malang pada Selasa pekan lalu (2/2/2021). Namun, saat itu informasi hilangnya dua orang tersebut masih simpang siur, dan baru dipastikan keduanya terseret arus aliran Sungai Konto pada Rabu (3/2).
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, pasutri tersebut terseret banjir Sungai Konto saat berada di gubuk dekat lahan pertanian mereka.