Terungkap, Ini Alasan Dokter Falla Adinda Mau Divaksin Covid-19 SInovac

Jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapatkan vaksin tersebut masih relatif rendah. Keluhan teknis disebut menjadi kendala rendahnya angka vaksinasi

Bimo Aria Fundrika | Dinda Rachmawati
Senin, 18 Januari 2021 | 18:35 WIB
Terungkap, Ini Alasan Dokter Falla Adinda Mau Divaksin Covid-19 SInovac
dr Falla Adinda Divaksin Covid-19. (Dok: Instagarm/adindafala)

SuaraMalang.id - Pemerintah secara resmi mulai melakukan program vaksinasi nasional Covid-19 di Indonesia pada 13 Januri 2021. Tenaa kesehatan menjadi kelompok pertama yang mendapat vaksin tersebut.

Meski demikian, jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapatkan vaksin tersebut masih relatif rendah. Keluhan teknis disebut menjadi kendala rendahnya angka vaksinasi

Namun demikian, ada juga para dokter dan tenaga kesehatan yang akhirnya menerima vaksin, Mereka yang sudah sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pun beramai-ramai berbagi mengenai pengalamannya.

Termasuk dr. Falla Adinda, dokter influencer yang juga bertugas di Satgas Nasional Subdit Mitigasi COVID-19. Melalui unggahan di Instagram terbarunya, ia memberikan informasi mengenai vaksinasi pada publik, setelah dirinya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga:Baru Seminggu, Sekolah Tatap Muka di Kundur Barat Kembali Dihentikan

"Saya sudah divaksinasi, dengan Sinovac. Hasil studi terakhir, efikasi Sinovac ada di angka 65%. Apa artinya? Artinya, 65% dari penerima vaksin terlindung dari infeksi Covid-19. Lalu, bagaimana dengan sisanya? Sisanya, masih bisa terinfeksi dengan gejala ringan hingga tidak bergejala sama sekali," tulisnya pada keterangan di foto yang ia unggah.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Dokter yang pernah menjadi relawan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Jakarta ini juga mengungkap alasan mengapa dirinya bersedia di vaksinasi. 

Menurutnya vaksinasi, bukan hanya bermanfaat tentang diri sendiri. Tapi dengan vaksinasi, artinya kita bisa ikut meringankan beban para tenaga kesehatan lainnya yang masih terus berjuang untuk membantu menyembuhkan pasien Covid-19 di rumah sakit.

Selain itu, kata dokter dengan lebih 152 ribu pengikut di Instagram ini, vaksinasi dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit hingga ke level ringan, sehingga kita yang mendapatkan suntikan vaksin tidak perlu mengambil jatah ventilator dan tempat tidur di ruang rawat jika kita terinfeksi.

"Lagi-lagi, hidup bukan hanya tentang kita. Walau 65%, mudah-mudahan ke depannya saya bisa saja tak terinfeksi, tapi 35% saya masih bisa jadi OTG (Orang Tanpa Gejala)," tulisnya.

Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Tidak Perlu Lagi Patuhi Prokes Kalau Sudah Vaksinasi?

Meski sudah divaksin, kata dr. Falla, seseorang masih bisa menjadi penular bagi orang lain. Jadi, protokol kesehatan 3M, yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan (mencuci tangan) masihlah harus terus dilakukan.

"Karena saya tidak pernah tau apakah orang di samping saya adalah pasien autoimun, sedang berjuang kemoterapi, diabetes type 2 atau semua faktor kontra indikasi vaksinasi Covid-," tambah dia.

Intinya, kata dokter yang gemar olahraga bersepeda itu, vaksinasi Covid-19 adalah wujud tanggung jawab kemanusiaan. Sebuah gerakan untuk bahu membahu memulihkan Indonesia. 

Ini, lanjut dia merupakan bentuk usaha kita bersama untuk membantu tenaga kesehatan dan membantu rumah sakit agar bisa kembali dalam kondisi yang normal. Sehingga tak lagi menimbulkan korban baru, juga tangis kehilangan keluarga di tengah pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini