Inggirs Belum Usai, Kini Jepang Temukan Varian baru Virus Corona

Mutasi, yang berbeda dari yang telah didokumentasikan di Inggris dan Afrika Selatan, adalah kejadian terbaru dari virus yang berkembang.

Bimo Aria Fundrika
Senin, 11 Januari 2021 | 18:55 WIB
Inggirs Belum Usai, Kini Jepang Temukan Varian baru Virus Corona
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

SuaraMalang.id - Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris sempat membuat heboh. Mutasi virus corona ini disebut lebih menular dari sebelumnya.

Belum juga usai kabar tentang perkembangan virus tersebut, Varian baru virus corona telah terdeteksi pada empat wisatawan yang tiba di Tokyo dari Brasil. Demikian kata Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan pada hari Minggu.

Mutasi, yang berbeda dari yang telah didokumentasikan di Inggris dan Afrika Selatan, adalah kejadian terbaru dari virus yang berkembang.

Kabar tersebut muncul ketika beberapa pemerintah daerah di Jepang tengah meminta status darurat diumumkan untuk membendung gelombang pasang kasus virus corona di negara tersebut.

Baca Juga:Update Covid-19 Global: Masih Ada 23,9 Juta Kasus Aktif Covid-19 di Dunia

Dilansir dari Euronews, tindakan serupa yang disetujui oleh perdana menteri Yoshihide Suga mulai berlaku di Tokyo dan sekitar wilayah Chiba, Kanagawa, dan Saitama pada hari Jumat. Nantinya restoran dan bar tutup mulai pukul 8 malam selama setidaknya sebulan.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Prefektur Gifu menerapkan keadaan darurat selama sebulan pada hari Sabtu. Para pemimpin prefektur Osaka, Kyoto, dan Hyogo secara resmi meminta untuk mengikutinya.

Lonjakan kasus ini dikaitkan dengan penemuan varian Inggris yang lebih dapat ditularkan.

Jepang pertama kali melaporkan kasus varian virus corona yang ditemukan di Inggris pada akhir Desember. Penemuan itu mendorong negara itu untuk menutup perbatasannya untuk semua non-penduduk.

Para wisatawan dari wilayah Amazonas Brasil dinyatakan positif terkena virus korona saat tiba di Bandara Internasional Haneda Tokyo pada 2 Januari setelah menghabiskan waktu di karantina di bandara.

Baca Juga:Rusia - Vietnam Kerjasama Produksi Vaksin Sputnik V

Takaji Wakita, kepala National Institute of Infectious Diseases, mengatakan varian baru virus itu berbeda dari yang sudah beredar di Inggris dan Afrika Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini