- 16 pos polisi mengalami kerusakan berat dan ringan
- Enam pos polisi dibakar oleh massa aksi
- Perusakan turut menyasar bus pelayanan yang posisinya terparkir di halaman Markas Polresta Malang Kota
SuaraMalang.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota menyatakan nilai kerugian yang disebabkan aksi perusakan pada sejumlah fasilitas milik kepolisian.
Saat peristiwa demonstrasi berujung kericuhan pada akhir Agustus 2025 mencapai Rp3,8 miliar.
Wakil Kepala Polresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin di Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan total ada 16 pos polisi mengalami kerusakan berat dan ringan serta enam pos polisi dibakar oleh massa aksi.
"Secara keseluruhan, kalau ditotal Rp3,8 miliar," kata Oskar, Minggu 28 September 2025.
Kepolisian menyebut bahwa pos polisi yang berlokasi di kawasan Alun-Alun Merdeka Kota Malang mengalami kerusakan paling signifikan, seperti kaca pecah hingga rusaknya videotron.
"Di pos itu terdapat server tilang elektronik yang harganya cukup mahal," ucapnya.
Selain pos polisi, perusakan turut menyasar bus pelayanan yang posisinya terparkir di halaman Markas Polresta Malang Kota.
Proses pendataan kerusakan memang merupakan instruksi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang kemudian pelaksanaannya dibantu oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Lalu, perbaikan pos polisi yang rusak telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Baca Juga: Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
"Pos yang kacanya pecah sudah diperbaiki, sedangkan yang rusak berat masih akan menyusul," ucap dia.
Selain itu, kepolisian setempat telah menetapkan sebanyak 17 orang sebagai tersangka dalam aksi kericuhan yang terjadi akhir bulan lalu.
Penetapan para tersangka bermula dari penangkapan 61 massa aksi yang berstatus sebagai saksi dan sebelumnya sempat dibebaskan.
Meski demikian, dari serangkaian langkah penyelidikan 13 orang terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka.
"Kemudian pada 12 September dan 16 September kami mengamankan lima tersangka sehingga totalnya 17 orang," kata Oskar.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya wadah kembang api, water barrier yang dibakar, video berisikan rekaman aksi perusakan, hingga ponsel milik para tersangka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kolaborasi BRI dan Sungai Watch Berhasil Kumpulkan Puluhan Ton Sampah Sungai
-
Ricuh Malang Kota: Kerugian Polisi Capai Rp3,8 Miliar! 17 Tersangka Ditangkap
-
Layanan Digital BRI: Solusi Transaksi Kapan Saja, Di Mana Saja
-
Platform Digital BRI Bantu UMKM Kopi Toejoean Naik Kelas
-
Sektor Pertanian Binaan BRI Capai 47,63%, Wujud Komitmen Dukung Asta Cita Swasembada Pangan