SuaraMalang.id - Anggota DPRD Jatim Ony Setiawan tengah gencar mengkampanyekan tanaman pokok pendamping beras.
Dia menyebut, penanaman pendamping beras ini penting untuk digalakkan sebagai bentuk kedaulatan pangan.
"Tanaman pokok pendamping beras ini penting dalam rangka menuju swasembada pangan. Kita harus sadar bahwa ketergantungan pada beras tidak bisa terus dipertahankan, apalagi pencapaian swasembada dalam jangka pendek belum tentu bisa tercapai," ujar Ony belum lama ini.
Ony yang juga merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan mengaku mendapat instruksi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menggencarkan gerakan penanaman sepuluh jenis tanaman alternatif pengganti beras.
Baca Juga: Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu
Ada beberapa tanaman pengganti beras yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang bisa dibudi daya masyarakat, seperti jagung, singkong, dan sorgum.
"Semua itu adalah sumber karbohidrat yang bisa menjadi pengganti beras. Jadi pokoknya harus. Urusan pangan dan energi harus menjadi ranah kedaulatan nasional yang nyata," katanya.
Selain melakukan budi daya terhadap makanan alternatif beras, pihaknya juga sedang fokus mengkampanyekan pemenuhan gizi masyarakat melalui makanan lainnya, seperti sayuran, daging, dan telur.
"Kebutuhan nutrisi tubuh itu macam - macam. Tidak hanya karbohidrat, tapi juga lemak, protein dan lainnya. Karena itu, PDIP Perjuangan juga mendorong adanya ketahanan mikro, termasuk dari hasil pertanian sayur, peternakan ayam, dan lainnya," jelasnya.
Pihaknya pun menyinggung mengenai pemenuhan gizi pada masyarakat perkotaan melalui urban farming.
Baca Juga: Jalan Pakis-Turen Makin Lebar, Diusulkan Pindah Pengelolaan ke Provinsi
Pertanian kota merupakan langkah konkret untuk membangun kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sekaligus mendukung ketahanan pangan. "Urban farming menyadarkan kita bahwa lingkungan harus dijaga. Dan dari situ kita bisa mulai mengembangkan kemandirian pangan skala rumah tangga," kata Ony.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan intruksi untuk kadernya yang duduk di Eksekutif dan Legislatif, untuk mengembangkan sepuluh jenis tanaman pokok pendamping beras, sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan.
Sementara itu, daftar tanaman ini mencakup berbagai jenis ubi - ubian, serealia lokal, hingga tanaman tropis yang telah lama menjadi bagian dari budaya pangan masyarakat, namun belum dioptimalkan secara maksimal dalam skema produksi pangan nasional.
Indonesia memiliki segudang potensi makanan pokok pengganti beras yang sudah lama dikonsumsi di berbagai daerah. Beberapa di antaranya, seperti ubi - ubian, sagu dan serealia lokal.
Beberapa serealia lokal yang dapat digunakan sebagai pengganti beras, yakni Sorgum dan jewawut.
Sorgum merupakan tanaman serealia ini sangat adaptif terhadap kondisi lahan kering dan minim air, menjadikannya pilihan yang sangat menjanjikan untuk daerah - daerah yang sulit ditanami padi. Tumbuhan ini kaya serat, protein, zat besi, dan antioksidan. Biji sorgum bisa diolah menjadi nasi sorgum atau tepung.
Sedangkan jewawut ialah salah satu jenis milet ini memiliki kandungan gizi yang tinggi, termasuk serat, protein, magnesium, dan fosfor. Jewawut juga dikenal memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga baik untuk menjaga kadar gula darah.
Kemudian ada jagung, singkong, dan ubi jalar yang merupakan komoditas yang sudah sangat akrab di masyarakat Jawa Timur dan memiliki nilai gizi tinggi, terutama sebagai sumber karbohidrat alternatif.
Diversifikasi makanan pokok bukan hanya tentang mencari pengganti beras, tetapi juga tentang memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kualitas gizi masyarakat, dan mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.
Ketergantungan ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga pada aspek kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Beruntung, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, menyediakan berbagai alternatif makanan pokok pengganti beras yang tak kalah bergizi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- 7 HP Murah dengan Kamera Jernih: Senjata Andalan Para Content Creator
Pilihan
-
7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
-
Kaesang Pangarep Dikabarkan Pamit dari Persis Solo, Kevin Nugroho: Masih Datang Kongres Lho
-
Bakal Debut Lawan China, Emil Audero Punya Kepercayaan Diri Tinggi!
-
BREAKING NEWS! Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Kongres PSSI, Ada Apa?
-
5 Rekomendasi Mobil Tangguh dan Murah, Cocok Buat Pemula yang Baru Belajar Nyetir!
Terkini
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat