Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 12 Mei 2025 | 09:03 WIB
Penampakan Batu Besar yang Pecahkan Bus Persik Saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan [Instagram @goaltime_info]

SuaraMalang.id - Kembalinya Arema FC berlaga di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang diwarnai dengan pelemparan batu terhadap bus Persik Kediri. 

Insiden tersebut terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persik Kediri yang berakhir dengan skor 0 - 3 pada Minggu, 11 Mei 2025. 

Bus Persik Kediri dilempari sesaat setelah keluar dari kompleks Stadion Kanjuruhan untuk menuju ke penginapan. 

Akibat pelemparan tersebut, beberapa pemain terluka, termasuk Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves. 

Baca Juga: Kembali Main di Stadion Kanjuruhan, Segini Harga Tiket Arema FC Vs Persik Kediri

Manajer Persik Kediri Moch Syahid Nur Ichsan menyayangkan aksi pelemparan bus tersebut. "Tentu dari kami menyayangkan kejadian tersebut, apalagi saat ini sedang bebenah. Jujur saja kami kaget," ujarnya dikutip dari Antara. 

Syahid membenarkan ada beberapa orang yang terluka. Saat ini mereka sudah mendapatkan perawatan dari tim medis Persik Kediri. 

"Yang luka ringan itu pelatih dan asisten pelatih. Kebetulan duduknya di depan, di sebelah kiri yang kacanya pecah," katanya.

Sisi bagian bus Persik Kediri yang rusak berada di bagian kaca kiri depan. Serpihan kaca berserakan di lantai bus. 

Sedangkan untuk pemain dipastikan tidak ada yang terluka. "Pemain tidak ada yang luka. Kalau bus itu tim pelatih duduknya di depan dan yang belakang itu pemain," ujarnya.

Baca Juga: Arema FC Pulang Kampung, 2 Laga Penghujung Liga 1 di Stadion Kanjuruhan?

Pihak Persik Kediri sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan manamejemen Arema FC terkait kepulangan menuju ke Kediri. "Kami berterima kasih kepada beberapa pihak yang mendukung pemulangan kami," katanya.

Para pemain dan official Persik Kediri diketahui langsung menuju ke Kediri sekitar pukul 21.10 WIB dengan menggunakan bus lainnya dan dikawal personel kepolisian

Sementara itu, polisi melakukan pendalaman terkait kasus pelemparan bus Persik Kediri. Polres Malang tengah menyelidiki lokasi kejadian. 

Kepala Seksi Humas Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Subinanjar memastikan Satuan Reserse dan Kriminal sudah turun untuk menyelidiki kasus tersebut. "(Pelemparan bus Persik) masih dalam penyelidikan dan investigasi dari Satreskrim Polres Malang," kata Bambang.

Bambang juga menyampaikan, tim Persik Kediri akan segera melaporkan kasus pelemparan tersebut.

"Informasi dari Kasatreskrim, dari Persik masih mau melaporkan," tegasnya. 

Terkait pertandingan, Pelatih Arema FC Ze Gomes menyesalkan kekalahan tersebut. Ia pun lantas menyampaikan kekalahan dikarenakan masih kurang sempurnanya penyelesaian akhir para pemain. 

"Babak pertama kami coba mengembangkan permainan tapi penyelesaian masih kurang, (Persik) Kediri bisa mencetak gol dan kami semakin sulit," kata Ze Gomes.

Sebenarnya pada babak kedua, Arema FC sudah mencoba untuk menambah daya gedor dengan memasukkan Lokolingoy. Namun, keluarnya Alfarizi akibat kartu merah membuat strategi tidak berjalan mulus. 

"Sudah ada dua striker dua di depan tetapi kami dapat kartu merah dan semakin sulit," ucapnya.

Hasil minor pada laga kandang perdana di Stadion Kanjuruhan begitu disesalkan oleh seluruh pemain dan tim pelatih. Apalagi, pertandingan tersebut juga disaksikan langsung oleh Aremania dan Aremanita.

"Kami tentu sedih karena sudah bermain dekat dengan suporter tetapi tidak bisa memberikan hasil yang baik," kata dia.

Kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk sisa laga selanjutnya. Arema FC akan menghadapi dua pertandingan, yakni melawan PSBS Biak dan Semen Pedagang.

"Besok kami akan melakukan persiapan untuk meraih kemenangan melawan Biak dan kembali lagi ke sini untuk memenangkan pertandingan melawan lawan Semen Padang di sini (Stadion Kanjuruhan)," tuturnya.

Pemain Arema FC Julian Guevara menambahkan pertandingan melawan Persik merupakan laga sulit yang harus dijalani oleh dia dan rekan-rekannya.

Load More