Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Minggu, 23 Maret 2025 | 14:56 WIB
Ze Gomes Ungkap Rahasia di Ruang Ganti Usai Arema FC Comeback dengan Pesta Gol. [Instagram/aremafcofficial]

SuaraMalang.id - Klub asal Malang, Arema FC berniat menyewa Stadion Kanjuruhan yang ada di Kecamatan Kepanjen hanya untuk per pertandingan.

Tim berjuluk Singo Edan itu belum berniat mengelola stadion yang baru renovasi tersebut.

Manajer Bisnis Arema FC Munif Bagaskara Wakid mengatakan, masih akan mengajukan sewa per pertandingan untuk musim ini. Pihaknya belum berniat untuk mengajukan pengelolaan secara penuh.

Pertimbangannya, musim ini Arema FC hanya menyisakan pertandingan home atau kandang sebanyak empat kali saja. Jadi, misalnya Al Farizi dkk akan menghadapi Persebaya, Stadion Kanjuruhan akan disewa untuk laga itu saja.

Baca Juga: Arema FC Jadi Tim Paling Jago Comeback di Liga 1 2024/2025 Sejauh Ini

Hal itu berlaku saat Arema FC menghadapi lawan - lawan lain di BRI Liga 1 2024/2026 hingga akhir musim.

Munif menyebutkan, mengenai sewa Stadion Kanjuruhan Malang sudah diatur dalam peraturan daerah.

Sementara itu, tim sudah dikumpulkan lagi setelah libur jeda pekan internasional. Para pemain Singo Edan sudah berkumpul lagi untuk menjalani latihan bersama.

Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro menyebut sengaja tidak memberikan libur terlalu lama. Dia ingin peforma dan stamina anak asuhnya tetap terjaga selama jeda internasional.

Kuncoro juga mengeklaim saat ini chemistry antar-pemain sudah terbangun dengan baik. Momentum itulah yang ingin dijaganya sekarang agar tetap solid di atas lapangan.

Baca Juga: Stadion Kanjuruhan Diresmikan Presiden, Arema FC Bisa Gunakan Sebelum Liga 1 2024/2025 Selesai?

Selama lima hari ke depan, tim akan fokus pada pemeliharaan kondisi fisik sebelum beralih ke latihan taktik memperbaiki kekurangan dari laga sebelumnya.

”Artinya fisik dan kebugaran jangan sampai turun jauh dari sebelumnya,” kata Kuncoro.

Gelandang bertahan Arema FC, Pablo Oliveira menegaskan telah siap menjalani latihan bersama tim sebelum kembali libur untuk memperingati Hari Raya Idulfitri.

Menurutnya kondisi dalam keadaan baik, karena selama mendapat jatah libur usai menjalani laga terakhir dia terus menjaga kebugaran dengan melakukan workout didampingi pelatih online asal Brasil. "Sekarang kami harus terus bekerja, melakukan hal-hal terbaik untuk tim," katanya.

Arema FC saat ini berada di peringkat ke-6 klasemen sementara BRI Liga 1 musim 2024/2025. Singo Edan meraih 42 poin dari 12 kali menang, 6 seri, dan 9 kalah.

Stadion Kanjuruhan Usai Direnovasi 

Kanjuruhan masuk sebagai salah satu dari 17 stadion yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto belum lama ini. Stadion Kanjuruhan ini kemudian diserahkan pengelolaannya ke Pemkab Malang. 

Renovasi ini dilakukan sebagai bentuk tanggapan atas tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022, yang menyebabkan ratusan korban jiwa. Perbaikan tersebut dilakukan mulai dari 4 September 2023 sampai 31 Desember 2024. Renovasi Stadion Kanjuruhan menelan anggaran sebesar Rp 357,84 miliar.

Perbaikan ini mencakup peningkatan fasilitas stadion, termasuk Peningkatan sistem keamanan,  infrastruktur stadion, Penataan area luar stadion. Kemudian Penambahan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan standar FIFA.

Dia mengatakan, renovasi ini mencakup perbaikan dan peningkatan fasilitas stadion, termasuk:Peningkatan sistem keamanan. Kemudian Perbaikan infrastruktur stadion, dan area luar stadion.

Pemerintah kabupaten memberikan lampu hijau terhadap semua klub yang mau menyewanya, termasuk Arema FC. Bupati Sanusi menegaskan, semua pihak bisa menggunakannya asalkan tetap dipakai untuk olahraga. 

Pembicaraan dengan manajemen Arema FC sudah dilakukan terkait penyewaan Stadion Kanjuruhan Malang. Hanya tidak disebutkan mengenai detialnya. 

Renovasi Stadion Kanjuruhan diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan sepak bola Malang. Stadion yang baru diharapkan dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para penggemar sepak bola

Renovasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki citra sepak bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.

Load More