Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 23 Januari 2025 | 09:31 WIB
Tumpukan sampah yang ada di area TPA Supit Urang Malang. [TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supiturang di Kota Malang dikeluhkan karena mengeluarkan bau menyengat tidak sedap.

Warga sekitar, seperti di Desa Jedong dan Pandanlandung, Kabupaten Malang mencium bau busuk tak sedap.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengaku telah menyelidiki asal usul bau. Dia menuturkan, bau tersebut berasal dari kandang ayam yang tidak jauh dari TPA Supiturang.

“Kami sudah melakukan identifikasi. Salah satu potensi bau ya tetangga sebelah (kandang ayam),” ujar Rahman dilansir dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga: Jakarta LaVani Puncaki Klasemen Putra Proliga 2025, Jakarta Popsivo Polwan Pimpin Grup Putri

Noer Rahman mengungkapkan, TPA Supiturang sebenarnya tidak mengeluarkan bau menyengat. Pihaknya menggandeng perusahaan untuk memproduksi bakteri yang dapat mengurangi bau dari sampah.

"Kami telah kerja sama dengan perusahaan untuk menghasilkan bakteri itu. Setiap hari kami tabur. Sekarang kita berada di TPA Supiturang, ada baunya tidak?,” katanya.

Saat ditanya apakah bau ayam bisa memunculkan lalat, Rahman mengaku belum melakukan kajian mengenai hal tersebut. "Saya belum punya kajiannya berkait dengan di mana bau itu. Menurut pemahaman saya kalau bau yang menyengat, pastilah lalat akan datang," katanya.

DLH Kota Malang sedang berkoordinasi dengan pemilik peternakan ayam. Rahman sedang mencari solusi terkait masalah tersebut.

“Kita lakukan upaya pendekatan, bagaimana bisa sama sama melakukan treatment dampak bau bisa teratasi,” katanya.

Baca Juga: Zulhas Kunjungi TPA Benowo: Saya Mendapatkan Jawaban Satu-satunya di Kota Surabaya

TPA Supit Urang mengolah sampah poslandfil dengan luas hampir 26 hektare. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya volume sampah. Upaya mencari tempat lain juga tengah dipikirkan.

Karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran memilah dan mengelola sampah sejak awal.

"Pola pikir masyarakat harus berubah. Sehebat apapun inovasi dan improvisasinya, banyaknya anggaran, persoalan terbesar ada di hulu yakni perilaku masyarakat," katanya.

Load More