SuaraMalang.id - Rencana pengembangan Baqi Memorial Park, pemakaman muslim komersial di Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, menuai penolakan dari warga setempat.
Penutupan akses masuk ke lokasi proyek oleh ratusan warga pada Rabu (7/1/2025) menjadi bentuk protes terhadap keberadaan proyek tersebut.
Branch Manager Baqi Memorial Park Malang, Aditya Fatkhurahman, dalam surat hak jawab kepada SuaraMalang.id, menyatakan pihaknya telah mengikuti prosedur yang berlaku, termasuk memperoleh persetujuan lingkungan.
Namun, upaya musyawarah dengan warga hingga kini belum mendapatkan respons positif.
"Kami sudah empat kali berupaya meminta kesediaan warga untuk bermusyawarah. Bahkan, pada 27 Desember 2024 lalu, kami bertemu sejumlah warga bersama Muspika, Camat, Kapolsek, dan Koramil Tajinan. Kami juga siap melakukan sosialisasi, tapi sampai sekarang fasilitasi pertemuan ini belum terlaksana," ungkap Aditya, Jumat (17/1/2025).
Izin Lingkungan dan Persetujuan Warga Dipersoalkan
Menurut Aditya, izin lingkungan untuk proyek pemakaman ini telah dipenuhi secara prosedural.
Pihaknya telah mendapatkan 17 tanda tangan warga sekitar, termasuk dari Ketua RW 01 serta Ketua RT 01 hingga RT 05 di wilayah tersebut, pada 13 Oktober 2024.
Dia menyatakan bahwa seluruh proses perizinan, termasuk izin lingkungan, telah dilakukan sesuai prosedur.
Baca Juga: Tahlilan Jadi Ajang Manipulasi Izin? Warga Tolak Pemakaman Komersial Baqi Memorial Park
Ia menunjukkan dokumen yang ditandatangani oleh ketua RT dan RW di Desa Pandanmulyo, serta surat yang disetujui oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang pada 31 Desember 2024.
“Kami telah menjalani proses sesuai aturan, termasuk sosialisasi kepada warga. Izin lingkungan kami sah dan sedang dalam proses validasi di pemerintah pusat,” ujar Aditya.
Aditya berharap pihaknya dapat bertemu dengan warga untuk menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah.
"Kami siap berdialog kapan saja. Semoga ke depan ada kesempatan untuk menjelaskan manfaat proyek ini dan menjawab kekhawatiran warga," tutupnya.
Dinilai manipulatif
Namun, Kepala Desa Pandanmulyo, Sutikno, menyebut bahwa konsultasi awal dengan pihak Baqi Memorial Park hanya bersifat lisan. Ia menegaskan bahwa desa akan mengikuti kehendak warga.
Berita Terkait
-
Tahlilan Jadi Ajang Manipulasi Izin? Warga Tolak Pemakaman Komersial Baqi Memorial Park
-
Kontroversi Makam Mewah Baqi Memorial Park di Malang: Warga Segel Lahan, Pengembang Manipulatif
-
'Kacang Tak Lupa Kulit', Wahyu Hidayat Janji Dampingi Warga Malang
-
Klik Link PDF di Whatsapp, Uang Milik Pria di Malang Rp 546 Juta Sisa Rp 90 Ribu
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Rezeki Nomplok di Awal Minggu, Klaim Saldo ShopeePay Gratis hingga Rp2,5 Juta Sekarang Juga!
-
Findmeera: Daster Lokal yang Raih Penghargaan Berkat BRI
-
Hampir 9 Ribu Warga Malang Terserang ISPA, Dinkes Imbau Warga Lakukan Ini
-
Pandemi Jadi Peluang, Berikut Kisah Findy Bangkitkan Pengrajin Lokal Lewat Daster Findmeera
-
Cuan Rp2,5 Juta, Yuk Pantau 5 Link Sebar ShopeePay