SuaraMalang.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dimulai di Malang. Beberapa sekolahan telah melaksanakannya,salah satunya di SMPN 2 Kepanjen.
Namun, di balik pelaksanaan program MBG di sekolah tersebut ada pihak yang terlupakan, yakni ibu kantin.
Mereka yang sebelumnya berjualan di sekolah mengluhkan mengalami dampak dari program tersebut.
Salah satu pedagang di Kantin SMPN 2 Kepanjen, Kabupaten Malang, Ria mengakui dampak program tersebut.
"Biasanya habis sekian, kemarin seperempat pun nggak ada. Kemarin anak-anak Saya tanya, kok nggak ke Kantin? Bilangnya, untuk apa bayar (membeli makan) kalau ada yang gratisan, bilangnya seperti itu," kata Ria dikutip dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Selasa (7/1/2025).
Dia menyampaikan, dalam sehari biasanya bisa menjual puluhan porsi mangkok. Namun, sejak program tersebut diterapkan, omsetnya turun drastis.
"Kemarin itu, cuma terjual 25 mangkok. Padahal, biasanya 5 kilogram mie itu masih kurang, bisa (habis) buat 50-70 mangkok tergantung besar kecil porsinya. Ada saja yang beli, waktu istirahat itu makan (di sini) semua," terang Ria.
Sejak pelaksanaan makan bergizi gratis, boro-boro Ria bisa menjual 5 kilogram, menjual 3 kilogram saja tidak habis.
"Hari ini sediakan 3 kilogram mie, itu saja nggak habis. Ya, turun sekitar 80 persen lah. Saya bisa bilang kedikitan banget. Teman-teman yang lain, bisa sampai 90 persen berkurangnya. Yang, jualan nasi sama ayam geprek misalnya," ungkap Ria.
Baca Juga: Ahli Gizi Soroti Program MBG: Hilang Satu Komponen Tak Bisa Disebut Makan Bergizi
Kondisi yang dialami Ria tersebut juga dirasakan para pedagang lainnya. Dirinya berharap ada solusi, karena bagaimanapun stan kantin di sekolah tetap menyewa.
Mulai awal program diterapkan, para pedagang sudah dikumpulkan oleh pihak sekolah. "Kami dikumpulkan di kantor (sekolah). Ini nanti ada program makan gratis. Tapi mohon maaf, kalau seperti itu terus, Kantin apa ada gantinya dari pemerintah?," kata Ria.
Dia mengaku telah menampaikan keluh kesahnya kepada sekolahan. Namun, belum ada jawabannya.
"Kalau Saya sendiri, ya mengurangi. Biar tidak mubazir, jadi sebisanya habis. Sedangkan di Kantin ini kan bayar. Ndak gratisan. Jadi pihak sekolah belum bisa jawab pertanyaan," tegasnya.
Ria menyewa kantin di SMPN 2 Kepanjen seharga Rp3 juta per bulan. Dia menjual mienya Rp5 ribu per mangkuk.
Guru SMPN 2 Kepanjen bagian Kesiswaan, Purwantiningsih mengatakan ada 789 siswa di SMPN 2 Kepanjen. siswa senang dan gembira, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu, merasa senang karena mereka jarang makan ikan dan ayam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!