Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 18 Desember 2024 | 12:48 WIB
Ilustrasi banjir

SuaraMalang.id - Ratusan rumah di beberapa desa di Kabupaten Gresik terdampak banjir rob yang terjadi akibat pasang laut. Wilayah yang paling parah terdampak adalah Kecamatan Ujungpangkah, dengan ratusan rumah terendam air hingga ketinggian 30 sentimeter.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, banjir rob melanda beberapa desa di Kabupaten Gresik, antara lain:

  • Desa Pangkahkulon (Kecamatan Ujungpangkah)
  • Desa Pangkahwetan (Kecamatan Ujungpangkah)
  • Desa Tanjungwidoro (Kecamatan Bungah)
  • Desa Banyuwangi (Kecamatan Manyar)
  • Desa Sukorejo (Kecamatan Kebomas)

Wilayah Terparah

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmiko Herlambang, mengungkapkan bahwa Desa Pangkahkulon dan Pangkahwetan di Kecamatan Ujungpangkah menjadi wilayah terdampak paling parah.

Baca Juga: Trenggalek Darurat Banjir: 9 Desa Terendam, 12 Ribu Jiwa Terdampak

"Di Pangkahkulon, ada sekitar 150 rumah yang terendam. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter," jelas Miko, Rabu (18/12/2024).

Banjir rob ini biasanya terjadi pada malam hari, sementara pada pagi dan siang hari air mulai surut.

"Kalau pagi, siang berangsur surut. Namun, habis Maghrib air biasanya mulai naik," ungkap Azmi, salah satu warga Desa Pangkah.

Upaya Penanganan

BPBD Gresik telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk memantau kondisi warga dan memberikan bantuan jika diperlukan.

Baca Juga: Jalan Penghubung 3 Desa di Jember Lumpuh Diterjang Banjir

Tim juga memprioritaskan langkah mitigasi untuk memastikan keselamatan warga di daerah rawan banjir.

Miko menambahkan bahwa fenomena banjir rob di Gresik menjadi tantangan tahunan, terutama di wilayah pesisir. BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan air, terutama saat malam hari.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk memastikan langkah mitigasi berjalan baik. Keselamatan warga adalah prioritas utama," pungkasnya.

Meski banjir rob ini bersifat sementara dan surut dalam waktu singkat, masyarakat tetap harus menghadapi dampaknya, seperti kerusakan rumah dan perabotan.

Warga juga diimbau untuk mempersiapkan diri dengan menjaga barang-barang penting di tempat yang lebih tinggi guna mengurangi risiko kerugian. pengendalian banjir di wilayah pesisir.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More