SuaraMalang.id - Ratusan rumah di beberapa desa di Kabupaten Gresik terdampak banjir rob yang terjadi akibat pasang laut. Wilayah yang paling parah terdampak adalah Kecamatan Ujungpangkah, dengan ratusan rumah terendam air hingga ketinggian 30 sentimeter.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, banjir rob melanda beberapa desa di Kabupaten Gresik, antara lain:
- Desa Pangkahkulon (Kecamatan Ujungpangkah)
- Desa Pangkahwetan (Kecamatan Ujungpangkah)
- Desa Tanjungwidoro (Kecamatan Bungah)
- Desa Banyuwangi (Kecamatan Manyar)
- Desa Sukorejo (Kecamatan Kebomas)
Wilayah Terparah
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmiko Herlambang, mengungkapkan bahwa Desa Pangkahkulon dan Pangkahwetan di Kecamatan Ujungpangkah menjadi wilayah terdampak paling parah.
"Di Pangkahkulon, ada sekitar 150 rumah yang terendam. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter," jelas Miko, Rabu (18/12/2024).
Banjir rob ini biasanya terjadi pada malam hari, sementara pada pagi dan siang hari air mulai surut.
"Kalau pagi, siang berangsur surut. Namun, habis Maghrib air biasanya mulai naik," ungkap Azmi, salah satu warga Desa Pangkah.
Upaya Penanganan
BPBD Gresik telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk memantau kondisi warga dan memberikan bantuan jika diperlukan.
Baca Juga: Trenggalek Darurat Banjir: 9 Desa Terendam, 12 Ribu Jiwa Terdampak
Tim juga memprioritaskan langkah mitigasi untuk memastikan keselamatan warga di daerah rawan banjir.
Miko menambahkan bahwa fenomena banjir rob di Gresik menjadi tantangan tahunan, terutama di wilayah pesisir. BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan air, terutama saat malam hari.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk memastikan langkah mitigasi berjalan baik. Keselamatan warga adalah prioritas utama," pungkasnya.
Meski banjir rob ini bersifat sementara dan surut dalam waktu singkat, masyarakat tetap harus menghadapi dampaknya, seperti kerusakan rumah dan perabotan.
Warga juga diimbau untuk mempersiapkan diri dengan menjaga barang-barang penting di tempat yang lebih tinggi guna mengurangi risiko kerugian. pengendalian banjir di wilayah pesisir.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Trenggalek Darurat Banjir: 9 Desa Terendam, 12 Ribu Jiwa Terdampak
-
Jalan Penghubung 3 Desa di Jember Lumpuh Diterjang Banjir
-
Bocah 12 Tahun dan Pria yang Menolongnya Terseret Banjir Ponorogo
-
Tanggul Jebol, 7 Kecamatan di Ponorogo Terendam Banjir
-
Dampak Banjir Malang Selatan Terasa Banget, 59 Infrastruktrur Rusak
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dana Kaget Weekend: Jangan Sampai Kelewatan Rezeki Nomplok Rp199 Ribu
-
Sinergi BRI dan Medco Dukung UMKM Tangguh Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan
-
BRI Dukung Asta Cita Lewat Pembangunan BLK Konveksi di Nusakambangan
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5