Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 21 November 2024 | 10:05 WIB
Ketiga Paslon saat saling menanggapi jawaban di Debat Pilkada Kota Malang 2024. [TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Pemungutan suara Pilwali Kota Malang kurang sepekan lagi. KPU telah menetapkan hari pencoblosan pada 27 November 2024.

Ketiga pasangan calon (paslon) terus bergerak mensosialisasikan visi dan misinya ke masyarakat.

Berdasarkan survei yang dilakukan LSI Denny JA, elektabilitas ketiga paslon bersaing ketat.

Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin masih memimpin dengan meraih elektabilitas 41,3 persen. Sedangkan Mochammad Anton dan Dimyati Ayatulloh meraih 34,5 persen dan Heri Cahyono dan Ganisa Pratiwi Rumpoko 14,3 persen.

Baca Juga: Wonosari Malang Porak-poranda Diterjang Angin Kencang

Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com mengatakan, hasil survei tersebut di pengaruhi beberapa faktor.

Fadly mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin unggul, di antaranya elektabilitas personal, popularitas, program kerja, penampilan di debat, hingga pengelolaan isu.

Elektabilitas Wahyu Hidayat cukup tinggi di angka 40,2 persen. Disusul Mochammad Anton 35,9 persen dan Heri Cahyono 13,9 persen.

Posisi calon wakil wali kota, Ali Muthohirin juga memimpin dengan elektabilitas 37,3 persen. Unggul atas Dimyati Ayatulloh 29,3 persen dan Ganisa Pratiwi Rumpoko 14,1 persen.

Kendati demikian, Fadly mengungkapkan, dinamika politik masih memungkinkan mengubah situasi politik.

Terlepas dari itu, diketahui survei ini dilakukan pada 11 hingga 17 November 2024 dengan melibatkan 880 responden. “Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 3,4 persen,” katanya.

Baca Juga: Menepi, Arema FC Berlatih di Pinggiran Malang

LSI Denny JA menggunakan metodologi multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi langsung responden dan melakukan wawancara berbasis kuisioner. “Metodologi menjadi elemen penting karena memastikan standar ilmiah penelitian terpenuhi,” ungkap Fadhli.

Load More