SuaraMalang.id - Usulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk memperkenalkan mata pelajaran pilihan coding dan kecerdasan buatan (AI) di tingkat SD dan SMP belum akan segera diterapkan.
Menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, usulan ini masih dalam tahap evaluasi dan kajian lebih lanjut oleh pemerintah pusat.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Jakarta pada Senin (11/11/2024), para kepala dinas pendidikan dari seluruh Indonesia berkumpul bersama Wapres Gibran, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, untuk membahas berbagai isu pendidikan.
Tri Oky Rudianto Prastijo, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, mengatakan bahwa diskusi tersebut lebih berfokus pada evaluasi kebijakan pendidikan yang ada, termasuk isu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan kebutuhan guru.
“Kemarin dalam rakor belum sampai pada pembahasan detil soal coding dan AI di kurikulum SD dan SMP. Fokusnya masih pada pengumpulan informasi dan masukan dari berbagai daerah untuk kebijakan pendidikan di masa depan,” ujar Oky, Selasa (12/11/2024).
Selain itu, rapat juga membahas tentang sistem PPDB zonasi, pentingnya distribusi guru melalui program PPPK, dan berbagai tantangan di sekolah negeri maupun swasta.
Rapat tersebut juga mengidentifikasi isu-isu yang muncul dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan dan perencanaan untuk tahun 2025-2026.
“Tujuannya agar kebijakan mendatang bisa diimplementasikan secara cepat dan tepat, dengan menghindari penyimpangan yang mungkin terjadi,” tambah Oky.
Wapres Gibran dalam acara tersebut meminta agar pemerintah daerah dapat memberikan masukan terkait permasalahan zonasi, rekrutmen PPPK, serta distribusi guru.
Baca Juga: Sidang Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi dan Pencalonan Gibran di Pilpres 2024
Ia juga mengingatkan pentingnya fleksibilitas dalam penerapan kebijakan agar sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.
Di sisi lain, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah lebih dulu memasukkan materi coding dalam kurikulum mereka. Melalui Program Pelatihan Dasar Teknologi Digital (PDTD) yang dimulai pada September 2024, mahasiswa baru di UMM, tanpa terkecuali jurusan, kini mendapatkan pelatihan dasar coding menggunakan bahasa pemrograman Python.
Kepala Biro Sistem Informasi dan Digitalisasi UMM, Dr. Ir. Suyatno, menyampaikan bahwa keterampilan digital sangat diperlukan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja.
Suyatno berharap agar mahasiswa UMM dapat menguasai coding untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan dunia kerja serta memberikan solusi bagi masyarakat.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota