SuaraMalang.id - Program makan bergizi gratis yang akan digulirkan pemerintah pada 2025 disambut antusias oleh para peternak sapi di Malang.
Meski belum ada penjelasan rinci mengenai program tersebut, para peternak berharap bisa merasakan dampak positifnya, terutama dalam peningkatan konsumsi daging dan susu oleh masyarakat.
Sardiman, peternak sapi potong di Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, mengaku mengetahui program ini hanya dari media.
Ia berharap pemerintah memberikan sosialisasi yang jelas kepada peternak mengenai bagaimana program ini akan dilaksanakan dan dampaknya pada sektor peternakan.
Baca Juga: Tragis! Senapan Angin Meledak, Pemburu Ikan Tewas Seketika di Malang
"Saya berharap ada sosialisasi langsung, terutama agar para peternak sapi potong dan perah bisa lebih terlibat," ujar Sardiman, sENIN (11/11/2024).
Saat ini, Sardiman mengelola kandang sapi dengan harga jual antara Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per ekor.
Ia berharap, dengan adanya program makan bergizi, permintaan daging sapi meningkat, sehingga berdampak positif pada kesejahteraan peternak.
"Sejauh ini harga sapi potong masih stabil, dan kami berharap program ini mendorong peningkatan konsumsi daging," ungkapnya.
Sementara itu, Badrun, peternak sapi perah dari Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, menyambut baik program minum susu yang dicanangkan pemerintah.
Baca Juga: 300 Personel Kawal Debat Pilkada Malang, Senjata Api Dilarang! Ada Apa?
Menurutnya, program ini penting untuk mendukung kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak. Selama ini, Badrun mengirim hasil perahan sapinya ke koperasi yang kemudian mendistribusikan susu ke perusahaan pengolahan.
Ia berharap program minum susu gratis juga akan meningkatkan pendapatan peternak susu.
"Program minum susu sangat kami dukung. Kami memerah susu setiap hari dan berharap program ini membawa dampak positif bagi para peternak,” kata Badrun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, menyebutkan bahwa Kota Malang memiliki beberapa peternak sapi potong.
Menurut data Badan Pusat Statistik, kebutuhan daging ruminansia di Kota Malang pada 2023 mencapai 13,3 kilogram per hari, meningkat dari 11,3 kilogram per hari pada 2022. Slamet berharap program makan bergizi dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan daging tersebut.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk teknis terkait pelaksanaan program makan bergizi di daerah.
Berita Terkait
-
Tragis! Senapan Angin Meledak, Pemburu Ikan Tewas Seketika di Malang
-
300 Personel Kawal Debat Pilkada Malang, Senjata Api Dilarang! Ada Apa?
-
Geger! Bayi Dibuang di Teras Rumah Warga Malang, Begini Kondisinya
-
Tragis! Perbaiki Senapan, Pria Malang Tewas Diterjang Ledakan
-
Waspada! 2.001 Kasus Gondongan Serang Anak di Malang, Akankah Lockdown?
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Mengenal Buriram United Klub Baru Shayne Pattynama, Ada Hubungan dengan Manchester United?
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!