SuaraMalang.id - Sektor pertanian di Kota Batu dinilai membutuhkan inovasi. Pemerintah dinilai masih kurang memperhatikan sektor tersebut.
Pengusaha muda sekaligus pemilik pabrik apel di Kota Batu, Alfredo Dhilan G. menilai, banyak kebijakan untuk petani yang sudah usang dan tidak relevan lagi.
Salah satu yang disorot Alfredo ialah petani apel yang menjadi ikon Kota Batu. Dari dulu sampai sekarang kurang mendapat perhatian dan inovasi.
Hanya ada empat jenis varietas apel di Kota Batu, yakni manalagi, anna, room beauty, dan green smith atau apel hijau Australia. Tentunya, ini berbeda dengan buah yang lain, semisal jeruk, alpukat, dan lain-lain.
Baca Juga: Vonis Ringan? Eks Kadinkes Batu Hanya 15 Bulan Bui, Kasus Korupsi Miliaran Rupiah
"Jadi kalau saya pikir, di sini itu ada balai jestraw milik Kementerian Pertanian di daerah Oro-Oro Ombo, tapi tidak ada yang fokus pembibitan buah apel. Seharusnya kalau ada penetrasi dari pemerintah karena di sini kan ada anggota dewan, pemkot, DPR RI juga ada, seharusnya bisa didorong untuk pengembangan buah apel," kata Alfredo, Rabu (6/11/2024).
Petani, kata dia, butuh penyuluhan yang harusnya rutin diadakan pemerintah. Seperti membuat lahan percontohan untuk memperkenalkan dan memperagakan teknik-teknik pertanian, balai penelitian, dan pembibitan buah apel.
Alfredo juga mendorong pemerintah membudidayakan varietas baru yang bisa ditanam di Kota Batu. "Saya pikir seharusnya bisa daripada tidak melakukan apa-apa. Tinggal mau atau tidak,” katanya.
Dia yakin varietas baru dengan banyak kelebihan bisa dibudidayakan di Kota Batu. Apel hijau Australia misalnya, dulu tidak laku. Para petani banyak yang menebang pohonnya dan menggantinya dengan varietas lain yang dicari, seperti manalagi.
Namun, sekarang harganya bagus karena banyak orang tahu kalau apel hijau itu vitaminnya banyak.
Baca Juga: Makan Sehat di Sekolah, Kota Batu Anggarkan Rp61 Miliar untuk 31 Ribu Pelajar SD dan SMP
Contoh tersebut masih soal bibit, belum masalah pestisida atau pupuk. “Obat-obatnya sudah diatur oleh industri obat-obatan pertanian. Belum lagi mereka (petani) saat jual tidak ada kepastian harga," katanya.
Berita Terkait
-
Berdedikasi untuk Pertanian Indonesia, Mentan Amran Raih Penghargaan UNS Awards
-
Mentan Amran Dapat Anugerah UNS Awards, Tak Kuasa Menahan Haru Mengenang Peran Besar Sang Ibu
-
Sri Mulyani Wanti-wanti Anggaran Rp16,6 Triliun Untuk Beli Beras Petani Tidak di Korupsi
-
Mentan Amran Temukan Takaran MinyaKita Tak Sesuai di Daerah asal Jokowi
-
Program Pertanian Organik Perusahaan Ini Tingkatkan Hasil Panen Petani Lokal
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Apes! Sedang Mandi di Sumber Air Gondang, 2 Warga Malang Tiba-tiba Dibacok Orang
-
Cashback, Daur Ulang, & Musik Keren: Ini Dia Kejutan BRI di Kapan Lagi Buka Bareng Festival 2025
-
Bukan Karena Sanksi, Arema FC Masih Tanpa Penonton Lawan Barito Putera
-
Hori Tekejut, Niatnya Bikin Konten di Gua Pletes Malang Malah Temukan Kerangka Manusia
-
BRIFINE by DPLK BRI Hadirkan Fitur Unggulan, Ini Dia