Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:07 WIB
Abah Anton. [beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 3, Abah Anton dan Dimyati Ayatullah, diduga kembali menjadi target kampanye hitam di dunia maya.

Serangan tersebut secara khusus menyasar figur Abah Anton, mantan Wali Kota Malang yang mencalonkan diri kembali pada Pilkada 2024.

Menanggapi hal tersebut, Abah Anton menganggap kampanye hitam sebagai tanda keraguan dari pihak lain yang kehabisan cara untuk memenangkan kontestasi.

"Saya kira masyarakat sudah sangat cerdas. Kampanye hitam ini justru tidak akan menambah simpati masyarakat kepada mereka. Malah menunjukkan bahwa ada keraguan di pihak yang melakukan kampanye hitam," ujar Abah Anton, Kamis (17/10/2024).

Baca Juga: Wahyu Hidayat Janjikan Dongkrak UMKM Gadingkasri Jika Terpilih Jadi Wali Kota Malang

Menurut Abah Anton, seharusnya setelah adanya tiga calon kepala daerah yang maju, inilah waktunya bagi semua pihak untuk menampilkan gagasan dan program terbaik demi membangun Kota Malang. Kampanye hitam justru bertentangan dengan semangat Pemilu damai yang disepakati sejak awal.

"Tujuan kami mencalonkan diri bukan untuk mencari jabatan, melainkan untuk menyelesaikan persoalan Kota Malang. Ketiga calon ini adalah pilihan terbaik masyarakat, jadi tunjukkan gagasan, bukan dengan cara yang melukai demokrasi," tegas Abah Anton.

Meskipun terus menjadi sasaran kampanye hitam, Abah Anton tetap yakin bahwa masyarakat Malang sudah bisa menilai mana yang benar-benar peduli dengan permasalahan mereka.

"Orang yang melakukan kampanye hitam ini hanya menunjukkan ambisinya untuk menguasai Malang, tanpa memikirkan persoalan masyarakat Malang," tutupnya.

Paslon Abah Anton-Dimyati Ayatullah tetap optimistis dan fokus pada visi mereka untuk memajukan Kota Malang, serta meyakini bahwa masyarakat akan lebih melihat kualitas program dan gagasan yang ditawarkan daripada terpengaruh oleh kampanye hitam.

Baca Juga: Warga Klojen Tegaskan Etikabilitas Jadi Kunci, Dukung Penuh Wahyu-Ali di Pilkada

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More