SuaraMalang.id - Beberapa hari terakhir, warga Malang merasakan peningkatan suhu udara yang membuat kondisi terasa lebih gerah dan panas.
Hal ini disebabkan oleh intensnya pemanasan akibat musim kemarau yang sedang berlangsung. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Ahmad Lutfi, menjelaskan bahwa posisi matahari yang berada di sekitar garis equator serta sedikitnya tutupan awan menjadi faktor utama yang menyebabkan cuaca lebih panas.
"Posisi matahari saat ini berada di sekitar equator, dan perawanan masih sedikit karena periode musim kemarau," kata Lutfi, Senin (14/10/2024).
Menurut BMKG, suhu udara di wilayah Malang tercatat mencapai puncak 34,9 derajat Celsius di Karangploso, sementara di Kecamatan Karangkates, suhu udara bahkan menyentuh angka 35,7 derajat Celsius.
Baca Juga: Ribuan Pasukan Pengawas Dikerahkan, Pilkada 2024 Malang Raya Dijamin Ketat
Faktor ketinggian juga berpengaruh, di mana daerah dataran tinggi terasa lebih sejuk dibandingkan daerah dataran rendah atau pantai.
Selain itu, Malang baru saja mengalami fenomena kulminasi utama atau yang dikenal dengan "hari tanpa bayangan" pada Minggu (13/10/2024), tepat pada pukul 11:15 WIB.
Fenomena ini terjadi ketika matahari berada di posisi paling tinggi di langit, sehingga bayangan benda tegak tampak menghilang.
Lutfi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca panas ekstrem dengan beberapa langkah antisipasi, seperti menghindari dehidrasi dengan minum cukup air, menghindari paparan sinar matahari langsung, menggunakan tabir surya, dan bijak dalam menggunakan air bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari tindakan yang bisa memicu kebakaran, seperti membakar sampah di lahan kering atau membuang puntung rokok sembarangan. Kondisi cuaca yang panas dan kering berpotensi meningkatkan risiko kebakaran lahan.
Baca Juga: Krisis Keteladanan Pemimpin: Warga Malang Tuntut Figur Berintegritas
"Kami mengimbau warga untuk tidak membakar sampah di lahan kosong dan berhati-hati dengan puntung rokok. Pastikan lingkungan sekitar tetap aman agar tidak terjadi kebakaran," ujar Prayitno.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ribuan Pasukan Pengawas Dikerahkan, Pilkada 2024 Malang Raya Dijamin Ketat
-
Krisis Keteladanan Pemimpin: Warga Malang Tuntut Figur Berintegritas
-
Diserbu Emak-emak, Emil Dardak Dapat Dukungan Penuh Pedagang Pasar di Malang
-
Miris, 5.655 Anak di Kota Malang Tidak Bersekolah! SMP Jadi Titik Rawan Putus Sekolah
-
Jejak Sang Ibu: Amithya Siraduhita Siap Pimpin DPRD Kota Malang
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban
-
Holding Ultra Mikro BRI Dorong Inklusi Keuangan 182 Juta Nasabah Tabungan