SuaraMalang.id - Sebanyak 34.623 warga di Kabupaten Trenggalek kini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan yang melanda daerah tersebut.
Kekeringan tersebut terjadi di 66 desa yang tersebar di 14 kecamatan, termasuk Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek.
Salah satu warga terdampak, Siti Muawanah, mengaku sudah satu bulan terakhir kesulitan mendapatkan air bersih. Karena rumahnya tidak terakses oleh layanan PDAM, Siti hanya mengandalkan air dari sumur yang debitnya semakin menipis.
"Di sumur masih ada air tapi sangat kecil. Cuma cukup untuk wudhu. Kalau untuk mandi harus sangat irit," ujar Siti.
Baca Juga: Malang Selatan Darurat Air Bersih: Warga Terpaksa Beli Air Rp100 Ribu per Tangki
Untuk kebutuhan mencuci pakaian, Siti harus menunggu kiriman air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang datang setiap 3 hingga 4 hari sekali.
"Sepertinya tahun ini kekeringan paling parah, sebelumnya tidak pernah separah ini," tambahnya.
Senada dengan Siti, Tanto, warga lainnya di Desa Sambirejo, juga menyampaikan bahwa kekeringan tahun ini termasuk yang terburuk dalam dua bulan terakhir.
Ia menjelaskan bahwa tidak semua dusun di Sambirejo teraliri air PDAM, sehingga banyak warga yang hanya mengandalkan sumur.
"Air PDAM pun kalau siang tersendat. Biasanya hanya keluar di malam hari sekitar pukul 11, jadi kami menampung air hingga penuh selama 1-2 jam," tutur Tanto.
Baca Juga: Rp15 Ribuan, Nikmati Gurihnya Ayam Lodho, Sudah Ada Sejak Kerajaan Mataram
Meskipun hujan telah turun di Desa Sambirejo, intensitasnya masih rendah dan belum berdampak pada peningkatan sumber air di sumur-sumur warga.
BPBD terus berupaya mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan. Namun, kondisi kekeringan yang semakin parah membuat warga semakin bergantung pada bantuan tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Minibus Masuk Jurang di Trenggalek, 3 Orang Luka-Luka
-
Inspirasi Polisi Trenggalek, Intip Pola Makan Sehat Menurunkan Berat Badan!
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
-
Krisis Air Bersih Duri Kosambi; Bikin Warga Hipertensi, Tapi Tetap Bayar Abonemen PAM
-
Bapak-Anak Pengasuh Ponpes Cabuli Santri Di Trenggalek Dituntut 10 Dan 11 Tahun Penjara
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Nasi Goreng dan Gado-Gado Bikin Betah Pemain Asing Arema FC
-
Pilgub Jatim 2024 Memanas: Khofifah-Emil Makin Solid, Dukungan Bertambah Jelang Pencoblosan
-
Modus Baru! Selundupkan 100 Pil Trex dalam Oseng-Oseng Tempe di Rutan
-
Motif Misterius! Polisi Selidiki Penganiayaan Sadis Suami Terhadap Istri di Kios Martabak
-
Arkhan Fikri dan Achmad Maulana: Calon Bintang Timnas dari Kandang Singo Edan?