Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 22:27 WIB
Wahyu Hidayat.

SuaraMalang.id - Calon Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, melanjutkan agenda blusukan pasarnya dengan mengunjungi Pasar Kasin, Kelurahan Kasin, Kecamatan Sukun, pada Jumat (11/10/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Wahyu mengamati kondisi pasar yang tidak seramai dulu meskipun fasilitasnya sudah mendukung konsep pasar modern.

Wahyu bertekad, jika terpilih menjadi Wali Kota Malang, ia akan merutinkan kegiatan sambang pasar sebagai salah satu program andalannya.

Menurut Wahyu, revitalisasi pasar dan peningkatan kunjungan masyarakat menjadi perhatian penting dalam visi misinya untuk menghidupkan kembali roda perekonomian di pasar tradisional.

Baca Juga: PKS Kabupaten Malang Galang Suara Milenial dan Gen Z untuk Abah Gunawan - Dokter Umar

"Kalau dilihat sekarang, sarana dan prasarana sudah sesuai standar pasar modern, tapi pengunjung masih kurang ramai. Ini yang harus kita perbaiki," ujarnya saat ditemui di sela kunjungannya.

Pasar Kasin sendiri menyimpan kenangan masa kecil bagi Wahyu, karena lokasinya berdekatan dengan rumahnya di kawasan Bareng Raya.

Kenangan inilah yang menambah motivasinya untuk menghidupkan kembali suasana pasar agar ramai seperti dahulu.

“Pasar Kasin ini dekat dengan rumah masa kecil saya. Dulu ramai sekali, dan saya ingin membangkitkan kembali keramaian tersebut. Pasar yang bersih dan fasilitas yang lengkap harus didukung dengan promosi dan kegiatan yang dapat menarik pembeli datang,” ungkap Wahyu.

Selama observasinya, Wahyu mencatat Pasar Kasin memiliki berbagai fasilitas yang memadai, seperti ruang poliklinik, ruang laktasi, pos Unit Kesehatan Kerja (UKK), dan toilet ramah disabilitas. Namun, menurutnya, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk membuat pasar lebih hidup lagi.

Baca Juga: HM Sanusi Ajukan Cuti Kampanye, Beri Pesan Perpisahan kepada ASN Malang

Untuk itu, Wahyu menggagas program "Sambang Pasar" yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan membangun hubungan langsung antara pedagang, pembeli, dan pemerintah kota.

Ia berencana untuk mencanangkan kegiatan rutin di pasar-pasar tradisional agar dapat berdialog dengan pedagang, menampung aspirasi, memberikan bantuan, serta meramaikan aktivitas jual beli di pasar.

"Sambang Pasar akan menjadi program unggulan saya. Kita akan rutin berdialog dengan pedagang, memberikan bantuan yang diperlukan, dan mencari solusi permasalahan di setiap pasar. Dengan begitu, pasar tradisional bisa kembali menjadi pusat perekonomian masyarakat Kota Malang," tegasnya.

Menurut Wahyu, program ini tak hanya sekadar mengunjungi, tetapi juga akan melibatkan berbagai kegiatan yang mampu mengundang antusiasme masyarakat, seperti bazar, promo produk lokal, hingga kegiatan kesenian untuk menarik minat pengunjung.

Murni, salah satu pedagang di Pasar Kasin, mengapresiasi inisiatif Wahyu untuk memperhatikan pasar tradisional. Ia menyampaikan bahwa meskipun fasilitas di Pasar Kasin sudah bagus dan bersih, tetapi jumlah pengunjung masih cenderung sepi.

"Di sini pasarnya bagus, bersih, tapi pembelinya cenderung sepi. Kami berharap pasar ini bisa lebih ramai dan menjadi pusat perekonomian masyarakat seperti dulu lagi," kata Murni.

Wahyu pun berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan tersebut jika terpilih. Ia menegaskan bahwa pasar tradisional dan modern bisa berkembang bersama, dan menjadi tempat yang nyaman untuk pedagang serta pembeli.

Wahyu percaya bahwa pasar tradisional harus menjadi pusat perekonomian yang solid bagi masyarakat. Dengan pembenahan yang tepat dan program yang terencana, pasar tidak hanya akan menjadi tempat berbelanja, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi yang menghidupkan kesejahteraan masyarakat lokal.

"Dengan sambang pasar, kita harapkan pasar tidak hanya sekadar ramai pengunjung, tapi juga bisa menjadi pusat ekonomi dan kebanggaan masyarakat Kota Malang," pungkas Wahyu.

Wahyu berharap, dengan sinergi antara pedagang, masyarakat, dan pemerintah, pasar tradisional di Kota Malang dapat kembali berjaya, serta menjadi salah satu penopang ekonomi lokal yang kuat.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More