Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 16:36 WIB
Momen bendera merah putih sepanjang 79 meter di arak oleh Linmas Kelurahan Bumiayu, Kota Malang. [TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Masyarakat Bumiayu, Kota Malang punya cara unik merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79. Mereka membentangkan bendera merah putih sepanjang 79 meter.

Bendera tersebut menutupi Jalan Kyai Parseh Jaya dari perempatan hingga ke Lapangan Ciper.

Sebanyak 69 orang yang terdiri petugas Linmas memeganggi kain berwarna merah dan putih itu. Kemudian, bendera tersebut diarak ke Lapangan Ciper.

Panitia acara juga menggelar pertunjukkan kesenian budaya untuk memeriahkan acara peringatan HUT ke-79 tersebut.

Baca Juga: Viral! Terlalu Sering Kehilangan, Minimarket di Malang Pampang Wajah Terduga Pencuri Depan Toko

Ratusan warga tumpah ruah menyaksikan gelaran acara pembentangan bendera serta budaya tersebut.

Babinsa Kelurahan Bumiayu, Kopral Satu Aris Mardianto mengatakan, acara ini juga sebagai simbol sinergitas antara pemerintah, TNI, dan Polri.

"Sinergitas TNI/Polri dan Pemerintah setempat ini sebagai pilar yang menjaga keutuhan negara. Ini kegiatan tahunan dan setiap tahun pasti panjang bendera kita tambah satu meter sesuai usia kemerdekaan," ujar Aris dilansir dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Sabtu (17/8/2024).

Aris menyampaikan, bendera yang dibentangkan memiliki ukuran 3x79 meter. Makanya, angka tiga sebagai simbol pilar yang ada, yakni TNI, Polri, dan pemerintah. Sedangkan 79 menandakan usia Republik Indonesia yang sudah mencapai 79 tahun.

Menurut Arus, ini memiliki harapan agar masyarakat bisa tergugah dan memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negara. "Menumbuhkan jiwa patriot, khususnya warga Bumiayu, 79 adalah makna kemerdekaan. Warga memiliki jiwa patriotisme," ungkapnya.

Baca Juga: Pantai Pulodoro: Surga Tersembunyi di Selatan Malang dengan Keindahan Alam yang Memukau

Nando, salah satu warga mengaku sengaja meluangkan waktu untuk menonton kirab bendera tersebut. Dia tidak peduli dengan teriknya sinar matahari.

Justru, Nando merasa bangga dengan daerahnya yang telah membuat acara semeriah itu. "Ini setahun sekali dan gak boleh dilewatkan. Ini sangat istimewa," kata Nando.

"Panas, tapi seru. Istri saya juga senang lihat ini. Apalagi ada bantengannya juga di belakang," imbuhnya.

Load More