SuaraMalang.id - Kabupaten Malang mencatat angka kasus gagal ginjal yang cukup tinggi dengan lebih dari seribu warga yang terdiagnosis mengalami kondisi ini pada tahun 2023.
Menurut data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, sebanyak 1.283 orang dari berbagai usia mengidap gagal ginjal, namun kebanyakan dari mereka adalah kalangan lansia yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Paulus Gatot Kusharyanto, Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular (PTM) di Dinkes Kabupaten Malang, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada orang tua hingga lansia yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
"Kami belum menemukan kasus gagal ginjal pada anak-anak hingga saat ini," ujar Gatot.
Baca Juga: Pemandian Wendit Lanang di Malang: Destinasi Wisata Keluarga yang Menyegarkan
Dijelaskan lebih lanjut bahwa terdapat dua jenis gagal ginjal yang umum terjadi, yaitu gagal ginjal akut dan kronis.
Gagal ginjal akut dapat terjadi secara mendadak dan memiliki potensi untuk kembali normal dengan penanganan yang tepat.
"Namun, gagal ginjal kronis umumnya memerlukan pengelolaan jangka panjang, termasuk cuci darah rutin, karena kerusakan ginjal yang lebih parah dan berkelanjutan," tambah Gatot.
Lebih mengkhawatirkan lagi, Gatot mencatat adanya tren peningkatan kasus gagal ginjal di kalangan usia muda, termasuk remaja, yang seringkali dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi junk food dan minuman berpemanis tinggi.
"Ini adalah peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan pola makan dan gaya hidup, terutama di kalangan muda," pungkasnya.
Baca Juga: Pemandian Sumberingin di Malang: Oase Kesegaran di Tengah Hutan Rindang
Dengan meningkatnya kasus gagal ginjal, Dinkes Kabupaten Malang berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit ginjal melalui diet sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan penyakit kronis yang efektif.
Pelayanan kesehatan di Kabupaten Malang juga terus ditingkatkan, terutama dalam penyediaan fasilitas cuci darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien gagal ginjal.
Kesadaran akan kondisi ini dan penanganan dini adalah kunci untuk mengurangi dampak jangka panjang dari gagal ginjal di masyarakat.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sederet Sumber Kekayaan Vicky Prasetyo, Tak Heran Berani Maju Calon Bupati Pemalang
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Hati-hati! Ini Kebiasaan yang Dapat Merusak Ginjal
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024