SuaraMalang.id - Tersembunyi di Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Pemandian Polaman menawarkan pesona wisata alam yang sejuk dan menyegarkan.
Lokasi ini tidak hanya dikenal karena keasriannya, tetapi juga karena nilai sejarah yang kental terkait dengan Kerajaan Singhasari dan Majapahit.
Ketika berkunjung ke Pemandian Polaman, pengunjung akan langsung disambut oleh suasana alam yang asri dengan hiasan pepohonan rindang yang mengelilingi kolam renang alami.
Pemandian ini juga menjadi tempat favorit bagi warga lokal dan pengunjung dari luar daerah untuk menghabiskan waktu bersantai.
Sejarah Pemandian Polaman kembali ke era Kerajaan Majapahit, dimana Raja Hayam Wuruk terkenal telah membangun pemandian ini pada tahun 1359 Masehi.
Pemandian ini tidak hanya digunakan sebagai tempat pemandian tetapi juga sebagai tempat peribadatan dan persinggahan selama kunjungan ke Singhasari.
Pemandian ini terletak di area yang mudah diakses dan terbuka untuk umum tanpa tiket masuk, namun pengunjung dapat membeli pakan ikan di kolam pemandian dengan harga Rp 2.000 sebagai cara untuk berinteraksi lebih lanjut dengan alam.
Pemandian Polaman juga berfungsi sebagai saksi bisu peralihan kekuasaan dari Kerajaan Kediri ke Singhasari dan Majapahit, dengan prasasti dan artefak di sekitar yang membuktikan keberadaan raja lokal Warawari sebelum kedatangan kerajaan besar tersebut.
Selain menawarkan kesejukan alami, Pemandian Polaman juga menyediakan kuliner lokal yang dijual oleh pengelola, menjadikannya destinasi yang sempurna untuk keluarga yang ingin menikmati hari bersantai di alam sambil menikmati sejarah yang kaya.
Baca Juga: Rekomendasi Kafe Nyaman untuk Nugas Dekat Universitas Negeri Malang
Mitos lokal mengatakan bahwa ikan-ikan di kolam adalah peliharaan leluhur Dukuh Polaman, Mbah Jayadursa, dan legenda setempat memperingatkan pengunjung untuk tidak mengambil ikan dari kolam agar tidak celaka.
Pemandian Polaman bukan hanya tempat rekreasi tetapi juga situs bersejarah yang menawarkan pengalaman edukatif tentang sejarah Jawa Timur yang kaya, menjadikannya must-visit bagi pengunjung yang mencari kedamaian dan pengetahuan.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Rekomendasi Kafe Nyaman untuk Nugas Dekat Universitas Negeri Malang
-
Tingkat Hunian Hotel di Malang Tembus 80 Persen, Eropa dan Asia Mendominasi
-
Menyelam di Antara Fosil Kayu: Pesona Bawah Air Sumber Jenon yang Menyegarkan
-
Menelusuri Keajaiban Tersembunyi: 4 Goa Spektakuler di Kabupaten Malang
-
Rp 15.000 Saja! Menikmati Kesegaran Air Terjun Coban Srikandi di Malang
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025
-
Wali Kota Malang Tolak Jalan-jalan ke Luar Negeri Pakai APBD, Ini Alasannya!
-
Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Erupsi 5 Kali, Waspada Bahaya Lahar dan Awan Panas
-
Viral Dosen UIN Malang Maliki Diusir Warga, Ini 5 Fakta Versi Sang Dosen!