SuaraMalang.id - Warga Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, mengalami fenomena kesurupan massal dua hari menjelang pelaksanaan upacara adat Keboan.
Menurut laporan, beberapa warga Dusun Sukodono tiba-tiba kesurupan, menunjukkan perilaku yang menyerupai kerbau, sesuai dengan roh leluhur yang dipercaya hadir menjelang upacara.
Kepala Desa Aliyan, Agus Nurbani Yusuf, mengkonfirmasi kejadian tersebut, menjelaskan bahwa kesurupan ini merupakan bagian dari persiapan spiritual masyarakat setempat menjelang upacara Keboan, yang akan dilaksanakan pada Minggu, 14 Juli.
"Ini adalah bagian dari tradisi kami, di mana roh leluhur kami dipercaya turun untuk berpartisipasi dalam ritual yang kami lakukan," ungkap Agus.
Salah satu warga yang kesurupan, Rahmat, 40 tahun, terlihat tergelepar dan menunjukkan perilaku yang tidak biasa seperti kerbau yang sedang mandi lumpur, dengan tatapan mata yang kosong dan suara yang mengerang.
Menurut Agus, fenomena ini menuntut adanya persiapan tempat khusus di Dusun Sukodono untuk mereka yang terpengaruh.
Dalam rangka persiapan, panitia upacara telah membangun tenda di lapangan Desa Aliyan dan memulai pemasangan ubo rampe pada lawang kori, yang melambangkan pintu masuk desa.
Ubo rampe terdiri dari berbagai hasil bumi seperti padi, ubi, dan buah-buahan, yang digantung di lawang kori.
“Setiap tahun, kami memasang ubo rampe sebagai simbol syukur kepada alam dan leluhur atas berkah yang kami terima,” terang Agus.
Baca Juga: Jamaah Haji Asal Banyuwangi Wafat, Disalatkan di Masjidil Haram
Selain itu, setiap dusun di Desa Aliyan juga mendirikan lawang kori atau gapura dari bambu sebagai bagian dari dekorasi dan simbolisasi upacara adat tersebut.
Upacara adat Keboan di Desa Aliyan merupakan tradisi tahunan yang disambut dengan antusias oleh warga.
Tradisi ini tidak hanya penting secara kultural tetapi juga dianggap sebagai momen untuk memperkuat ikatan komunal dan spiritual di antara warga.
Agus menambahkan bahwa meskipun fenomena kesurupan mungkin terdengar mengkhawatirkan bagi orang luar, bagi warga Aliyan, hal ini telah menjadi bagian dari tradisi yang dihormati dan dipahami dalam konteks kepercayaan lokal dan kegiatan tahunan yang mendalam.
Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, Desa Aliyan siap menyelenggarakan upacara Keboan, mengundang warga serta pengunjung untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam perayaan yang kaya akan budaya dan tradisi ini.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Jamaah Haji Asal Banyuwangi Wafat, Disalatkan di Masjidil Haram
-
Innalillahi, Calon Haji Asal Banyuwangi Wafat di Mekkah Usai Salat Subuh
-
Perahu Dua Cucu Ditemukan Tanpa Awak, Nelayan Diduga Hilang di Laut
-
Serpihan Ditemukan di Pantai Trianggulasi Banyuwangi, Keberadaan Sugiono Misteri
-
Dari Lapas ke Meja Judi Slot: Kisah Apes Pencuri Motor yang Ketagihan Berjudi!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota