SuaraMalang.id - Presidium Aremania Utas, yang baru saja terbentuk setelah Musyawarah Nasional Aremania pada 1-2 Juni 2024, telah memulai tugas perdana mereka dengan mendukung Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK) dalam penyusunan album kompilasi lagu-lagu mengenai Tragedi Kanjuruhan.
Inisiatif ini diusung bersama oleh Museum Musik Indonesia dan Museum Sepak Bola Malang.
Pertemuan yang digelar di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Kamis (6/6/2024), dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Wahyu Eko Setiawan, Ketua Koprasi Jasa Bola Gajayana Indonesia, yang menggagas ide tersebut.
Selain itu, hadir juga Ketua YKTK, Devi Atok, bersama Muhammad Anwar dari Presidium Aremania Utas, serta beberapa musisi lokal seperti Wahyu GV dari Arema Voice, Wahyu KCMT dari Voice of Malang, dan Midun, aktivis yang dikenal dengan aksi keliling Indonesia menggunakan sepeda keranda.
Baca Juga: Akhir Dualisme? Aremania Berupaya Bersatu Kembali Demi Arema
Anwar menyatakan bahwa gagasan membuat album kompilasi telah lama diketahui sebelum ia terpilih sebagai bagian dari Presidium Aremania Utas.
“Saya sudah tahu tentang gagasan ini sejak lama. Sekarang, sebagai bagian dari kepengurusan, sudah menjadi kewajiban saya untuk ikut serta mengawal proses keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan,” ujar Anwar.
Proyek album ini bertujuan untuk tidak hanya mengenang tragedi yang terjadi tetapi juga sebagai upaya untuk mendukung proses pemulihan dan keadilan bagi korban.
Anwar juga menambahkan bahwa pembahasan terkait seni musik ini merupakan bagian dari kompetensinya, menunjukkan fleksibilitas dalam berbagai bidang yang dikuasai oleh anggota presidium.
“Kami di Presidium Aremania Utas siap mendukung YKTK dalam berbagai bidang, tidak hanya seni musik tetapi juga hukum jika diperlukan. Kami adalah 'pelayan' dari kepentingan korban dan keluarga, siap melayani apa saja yang menjadi permintaan mereka,” tutur Anwar.
Baca Juga: Munas Aremania Satu: Langkah Menuju Organisasi Resmi dan Pemulihan Kejayaan Arema
Inisiatif ini diharapkan bisa memberikan dampak positif dan membawa pemulihan serta keadilan yang lebih baik bagi semua yang terdampak oleh tragedi tersebut.
Proses penyusunan album akan melibatkan permintaan izin kepada keluarga korban dan musisi pemilik lagu, serta dijadwalkan akan diluncurkan dengan konser musik pada saat peluncuran album tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Vandalisme Toko Emas di Malang Terekam CCTV, Pelaku Berdua Kabur Naik Motor
-
PDIP Desak Usut Tuntas Dugaan Jual Beli Proyek di Malang: 4 CV Terancam Blacklist
-
Wali Kota Malang Baru Tolak Seremonial, Pilih Fokus Atasi Banjir dan Macet
-
Operasi Keselamatan Semeru 2025 Sasar Wisatawan Gunung Bromo: Apa Saja Imbauannya?
-
Video Wajah Vandal di Malang Dicoret Warga, Balasan Corat-Coret Rolling Door Toko