SuaraMalang.id - Gunung Semeru, yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami lima kali erupsi pada Jumat pagi dengan ketinggian letusan hingga 900 meter di atas puncak.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 06.29 WIB, diikuti erupsi kedua pada pukul 06.50 WIB, kemudian pukul 07.28 WIB, 07.57 WIB, dan terakhir pada pukul 08.05 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, mengungkapkan dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 06.29 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat daya.
"Erupsi kedua terjadi pada pukul 06.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya," ujar Liswanto.
Ketinggian letusan abu vulkanik semakin tinggi pada erupsi ketiga pada pukul 07.28 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl). "Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.
Erupsi keempat terjadi pada pukul 07.57 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.
Liswanto melaporkan bahwa erupsi kelima terjadi pada pukul 08.05 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke timur laut.
Gunung Semeru saat ini masih berstatus Siaga atau Level III. Pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Viral! Mayat Diduga Terseret Banjir Lahar Dingin Semeru
-
Banjir Lahar Dingin Ancam Lumajang, Warga Dusun Sumberwuluh dan Jugosari Mengungsi
-
Getaran Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Berlangsung Hampir 5 Jam Akibat Hujan Deras
-
Waspada! Erupsi Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran
-
Lagi! 6 Truk Milik Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Dingin Semeru
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban
-
Holding Ultra Mikro BRI Dorong Inklusi Keuangan 182 Juta Nasabah Tabungan