Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 18 April 2024 | 21:27 WIB
Ilustrasi kapal feri. (Pexels/Hank)

SuaraMalang.id - Sebanyak 350 penumpang telah memanfaatkan layanan Kapal Feri gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menghubungkan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, dengan Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo. Layanan ini merupakan bagian dari program mudik dan balik gratis yang diberikan selama periode Idul Fitri 2024.

Kasi Teknik Kepelabuhanan UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Banyuwangi, Dishub Provinsi Jatim, Tri Wahyono, menginformasikan bahwa kapal feri KMP Wicitra Dharma I berangkat dari Pulau Raas pada pukul 07.30 WIB dan tiba di Jangkar pada pukul 12.00 WIB pada H+7 Lebaran, yang jatuh pada hari ini.

"Antusiasme warga Pulau Raas terhadap program feri gratis ini sangat tinggi, terutama mereka yang akan kembali bekerja ke Pulau Bali setelah merayakan Lebaran di kampung halaman," ujar Tri Wahyono, Kamis (18/4/2024).

Pada tahap pertama program ini, kapal telah mengangkut sekitar 250 orang penumpang warga Raas yang akan kembali ke Jawa dan Bali.

Tri Wahyono juga menambahkan bahwa kapal feri gratis tahap ketiga atau terakhir akan berlangsung pada 20 April mendatang.

"Lebih dari 200 orang santri dari Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, sudah terdaftar untuk memanfaatkan kapal gratis ini," imbuhnya.

Edy, seorang warga Pulau Raas, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jatim atas program mudik atau balik gratis yang sangat membantu masyarakat.

"Kami harap program mudik atau balik gratis ini terus menjadi program tahunan di momentum Idul Fitri," ucap Edy dengan penuh harapan.

Hingga hari ini, atau H+7 Lebaran, baru sekitar 35 persen warga Pulau Raas yang telah menyeberang kembali ke Pelabuhan Jangkar, menandakan bahwa sebagian besar masih menikmati libur Lebaran di pulau tersebut.

Program ini tidak hanya memudahkan warga dalam bertransportasi tetapi juga membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan selama perjalanan pulang ke tempat kerja atau ke kampung halaman mereka.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More