Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 28 Maret 2024 | 05:31 WIB
Ilustrasi tawuran (Antara)

SuaraMalang.id - Viral video di media sosial sejumlah orang terlihat saling dorong. Narasi yang beredar terjadi keributan antar penonton nonton bareng (nobar) Timnas Indonesia melawan Vietnam di Malang pada Selasa (26/3/2024).

Informasinya, peristiwa tersebut terjadi di sebuah tempat di Jalan Gajah Mada, Kota Malang.

Kapolsek Klojen, Kompol Syabain mengaku juga mendapatkan kabar mengenai keributan tersebut. Pihaknya telah mendatangi lokasi begitu memperoleh informasi tersebut, namun sudah reda.

Diduga keributan tersebut akibat adanya aksi pencopetan ponsel milik salah satu penonton.

Baca Juga: 4 Hari Hilang, Kurt Cobain Ditemukan Tewas di Sungai Brantas Malang

"Berdasarkan informasi yang kami terima, keributan itu diduga ada aksi pencopetan. Tapi saat petugas kami datang, keributan itu sudah reda," ujar Kompol Syabain dikutip dari amp.suarajatimpost.com pada Rabu (27/3/2024).

Keributan terjadi saat salah seorang penonton ada yang mengaku menjadi korban pencopetan. "Jadi ada yang menyampaikan telah kehilangan ponsel. Tapi saat anggota datang, situasi sudah reda. Jadi kami langsung arahkan untuk membuat laporan," katanya.

Syaiban mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tersulut provokasi dalam bentuk apapun.

Situasi seperti itu rawan dimanfaatkan para copet untuk melancarkan aksinya. Kondisi ricuh memberi kesempatan mereka untuk melakukan aksinya.

"Situasi seperti itu kan copet memanfaatkan kesempatan. Kalau ada yang ribut jangan dihiraukan, itu menjadi kesempatan copet beraksi," katanya.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Malang dan Sekitarnya 27 Maret 2024

Polisi juga meminta kepada para pemilik tempat yang menggelar nobar untuk memantau agar pengunjung tidak membawa minuman keras (miras).

"Tentu jangan sampai nobar sambil bawa miras. Karena kalau tersulut sedikit pasti ramai, untuk masyarakat ketika nobar, jaga barang barang berharganya. Jangan terlena dengan situasi. Jangan anggap ramai pasti aman," katanya.

Load More