SuaraMalang.id - Wilayah perairan laut utara Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, baru-baru ini dihebohkan dengan munculnya angin ribut berbentuk corong, yang lebih dikenal sebagai tornado.
Fenomena cuaca ekstrem ini telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat, terutama para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
Heriyanto, salah satu warga lokal, melaporkan bahwa tornado terlihat pada Sabtu sore sekitar pukul 16.30 WIB, menjelang azan Maghrib.
Kejadian ini menandai berlanjutnya kondisi cuaca buruk yang telah berlangsung selama sepekan terakhir di perairan tersebut.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Probolinggo dan Sekitarnya 17 Maret 2024, Lakukan 10 Amalan Sunah Ramadan Ini
Dampak dari angin tornado ini cukup signifikan, memaksa para nelayan untuk menghentikan aktivitas melaut mereka sementara waktu.
"Sudah lima hari kami tidak bisa melaut, sejak awal puasa. Kami takut dengan cuaca buruk di lautan," ucap Heriyanto pada Minggu, (17/3/2024).
Normalnya, para nelayan di wilayah tersebut dapat menghasilkan tangkapan ikan hingga 5 ton saat cuaca cerah. Namun, dengan kondisi cuaca buruk saat ini, hasil tangkapan menurun drastis menjadi hanya sekitar dua ton.
Meski demikian, beberapa nelayan tetap nekat melaut demi mencari nafkah, terlebih setelah satu minggu tidak ada pendapatan.
Muhammad, seorang nelayan bersama dengan 15 rekannya, memutuskan untuk melaut dengan kesepakatan akan kembali ke daratan jika cuaca memburuk.
Baca Juga: Polisi Amankan Truk Bermuatan Arak Bali di Jalur Pantura Probolinggo
"Kami melaut hanya untuk mencari ikan, setelah itu langsung kembali. Hasil tangkapan ikan kami sedikit karena cuaca buruk," tutur Muhammad.
Lebih dari 50 kapal nelayan dari area Kraksaan dan Paiton kini bersandar di pelabuhan Paiton, menunggu kondisi cuaca membaik.
Situasi ini menunjukkan betapa kerasnya perjuangan para nelayan untuk tetap bertahan hidup di tengah ancaman cuaca buruk.
Dalam kondisi sulit seperti ini, solidaritas dan kerja sama antarnelayan menjadi sangat penting. Mereka saling mendukung dengan berbagi informasi tentang kondisi cuaca dan hasil tangkapan, sehingga dapat membantu satu sama lain untuk bertahan dalam menghadapi tantangan yang ada.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Petani dan Nelayan Kontributor Pembangunan, Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Sangat Penting
-
NasDem Dukung Kebijakan Prabowo Menghapus Kredit Macet Pelaku UMKM, Petani, dan Nelayan
-
Banjir Dahsyat Spanyol: 51 Tewas, Ratusan Terjebak
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Jerit Nelayan di Proyek Kota Elite: Terhimpit Pembangunan, Terlilit Utang
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir