SuaraMalang.id - Dinas Kesehatan Kota Malang mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Saat ini, kasus DBD di kota tersebut mengalami peningkatan signifikan, hingga menyebabkan beberapa rumah sakit mengalami over kapasitas.
Dokter Umar Usman, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang, menginformasikan bahwa unit gawat darurat (UGD) di beberapa rumah sakit kini berada dalam kondisi over kapasitas akibat lonjakan kasus DBD.
"Kami mencatat peningkatan yang cukup signifikan pada kasus DBD. Baik itu pasien rawat jalan maupun rawat inap mengalami peningkatan," ujar Umar, Minggu (17/3/2024).
Lebih lanjut, Umar menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD di Kota Malang saat ini mencapai tiga kali lipat dari kondisi normal.
Tragisnya, telah terjadi kasus kematian akibat DBD di tahun 2024 ini. Hingga tanggal 6 Maret 2024, tercatat sebanyak 153 kasus DBD dengan satu korban meninggal dunia.
Penyebab utama meningkatnya kasus DBD adalah musim penghujan yang memperpanjang usia hidup nyamuk Aedes Aegypti hingga 38 hari dari biasanya yang hanya 15 hari.
"Ini memberikan kesempatan lebih banyak bagi nyamuk untuk menularkan virus atau menggigit orang," tambah Umar.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kota Malang mengimbau masyarakat untuk proaktif dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan menerapkan strategi 3M: menutup, mengubur, dan menguras tempat penampungan air.
Baca Juga: Mikrolet di Kabupaten Malang: Menyusutnya Jumlah Penumpang dan Tantangan Bertahan
Nyamuk Aedes Aegypti dikenal dapat berkembang biak di air bersih, sehingga penting untuk menjaga kebersihan bak mandi, penampungan air, dan tempat-tempat yang dapat menampung air.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk mengenali gejala-gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri kepala dan punggung, bintik merah, mimisan, hingga kondisi badan yang lemah dan lesu.
"Jangan menunggu kondisi parah baru dibawa ke layanan kesehatan. Lebih baik jika deteksi dilakukan lebih dini," tutup Umar.
Dengan langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan penyebaran virus DBD dapat ditekan dan masyarakat Kota Malang dapat terlindungi dari risiko penyakit ini.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Mikrolet di Kabupaten Malang: Menyusutnya Jumlah Penumpang dan Tantangan Bertahan
-
Ramadan 1445H di Malang Terganggu Perang Sarung, Petasan dan Tawuran
-
Ramadan 1445H di Malang Terganggu Perang Sarung, Petasan dan Tawuran
-
Hilang Konsentrasi, Mobil Pajero Tabrak Pohon di Jalan Veteran Malang
-
3 Kafe Unik di Malang, Cocok Buat Ngabuburit Nunggu Buka Puasa Ramadan 1445H
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget