Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 16 Maret 2024 | 20:01 WIB
Ilustrasi - tempat kejadian perkara perampokan.

SuaraMalang.id - Pengakuan H Khuzaini (65), nenek korban perampokan maut yang merenggut nyawa Wardatun Thoyyibah di Gresik, membuka keterangan baru mengenai peristiwa tragis tersebut.

Khuzaini, yang juga merupakan ibu dari Mahfudl (44), suami korban, mengungkapkan kronologi detik-detik sebelum penemuan kondisi menyayat hati tersebut.

Pada pagi hari, sekitar pukul 03.00 WIB, Khuzaini mencoba membangunkan keluarga korban untuk sahur dengan mengetuk pintu rumah mereka.

Namun, tidak ada jawaban atau respon dari dalam, membuatnya kembali ke rumah tanpa rasa curiga.

Baca Juga: Kejanggalan Perampokan Berdarah di Gresik, Istri Digorok Tapi Suami Tak Tahu?

"Saya kira mereka mungkin lelah dan tidak mendengar, jadi saya tidak terlalu khawatir saat itu," ungkap Khuzaini.

Setelah melaksanakan sholat subuh di masjid dan kembali ke rumah untuk melakukan aktivitas pagi, Khuzaini tidak mendeteksi adanya kejanggalan apa pun.

Kejutan terjadi ketika Mahfudl membangunkannya, meminta tolong dengan suara tergopoh-gopoh.

"Saya langsung berlari ke rumah mereka dan menemukan Datun terlungkup di lantai, di sekitarnya banyak darah. Anaknya masih tidur tanpa sadar akan tragedi yang terjadi," tutur Khuzaini dengan suara bergetar.

Khuzaini mencoba menolong dengan mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur dan membersihkan wajahnya yang berlumuran darah.

Baca Juga: Perampokan Berdarah di Gresik: Ibu Muda Tewas, Anak Balita Terluka

Awalnya, ia menduga korban digigit ular karena melihat adanya lubang di leher korban, namun kemudian menyadari situasi yang sebenarnya setelah mengetahui uang di lemari hilang dan pintu belakang terbuka.

Peristiwa ini langsung menyita perhatian tetangga dan perangkat desa yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Khuzaini, yang masih terkejut dengan kejadian ini, mengaku belum pernah mendengar atau mengalami kejadian serupa di lingkungannya.

Penjelasan dari Khuzaini juga menambahkan detail tentang rutinitas harian Mahfudl, yang sering tidur larut malam karena kesibukannya mengurus keuangan dari usaha penjualan pulsa dan layanan BRI Link.

"Mungkin saat kami semua terlelap, pelaku memanfaatkan kesempatan itu untuk masuk," kata Khuzaini, mencoba menganalisis kemungkinan yang terjadi.

Polisi masih terus melakukan investigasi untuk mengungkap lebih jauh mengenai kasus ini, dengan harapan dapat segera menemukan dan menindak pelaku di balik tragedi yang telah menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More