SuaraMalang.id - Bambang Widjojanto, anggota Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), menyatakan kecurigaan terhadap sistem teknologi informasi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, yang diduga telah ditanamkan algoritma tertentu untuk memenangkan pasangan calon tertentu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bambang menyampaikan temuan ini setelah timnya melakukan penelitian mendalam terhadap kinerja server KPU selama proses pemilu berlangsung.
Dalam konferensi pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Bambang mengungkapkan, "Ada indikasi kuat bahwa sistem IT KPU telah disetting sedemikian rupa untuk mempengaruhi hasil pemilu. Misalnya, ketika ada revisi data di satu Tempat Pemungutan Suara (TPS), sistem otomatis mengubah data di TPS lain, yang menunjukkan adanya manipulasi yang terstruktur."
Lebih lanjut, Bambang menambahkan bahwa indikasi manipulasi tersebut diperkuat dengan temuan kecurangan di berbagai wilayah, termasuk dugaan penggelembungan suara.
Timnas AMIN juga telah melakukan analisis forensik terhadap formulir C1, yang merupakan formulir hasil penghitungan suara di TPS.
"Analisis forensik ini melibatkan penilaian angka-angka oleh masyarakat dan tim pengawal kami. Kami sedang memeriksa seluruh data yang ada di server KPU dan akan membandingkannya dengan data yang kami miliki," terang Bambang.
Dia menegaskan bahwa jika manipulasi terus berlangsung, bukti forensik tersebut akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai dasar gugatan atas dugaan kecurangan pemilu.
Klaim ini muncul setelah Bambang Widjojanto mengindikasikan bahwa Timnas AMIN menemukan dugaan kecurangan pemilu di 36 dari 38 provinsi di Indonesia.
Timnas AMIN berkomitmen untuk terus mengawal proses pemilu dan siap membawa temuan mereka ke ranah hukum untuk memastikan keadilan dan kejujuran dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Geger Prabowo-Gibran Dapat 561.100 Suara di 1 TPS, PPS Kenteng Langsung Klarifikasi
Pernyataan Bambang Widjojanto ini menambah ketegangan dalam proses pemilu yang sedang berlangsung, menunjukkan pentingnya transparansi dan keadilan dalam sistem pemilihan umum di Indonesia.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Geger Prabowo-Gibran Dapat 561.100 Suara di 1 TPS, PPS Kenteng Langsung Klarifikasi
-
Prabowo-Gibran Memimpin Perolehan Suara Pilpres 2024 di Jember
-
Media Asing: Khofifah, Perempuan Penentu Pertarungan Para Lelaki di Pilpres 2024
-
Todung Mulya Lubis: Pilpres 2024 Marak Praktik Patron-Client untuk Menangkan Salah Satu Paslon
-
TKN Prabowo-Gibran: Kalau Pilpres 2 Putaran, Akan Ganggu Umat Muslim Puasa
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif