Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 18 Oktober 2023 | 10:55 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak. [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Kondisi anak berinisial D usia 7 tahun yang menjadi korban penyiksaan keluarganya berangsur pulih. Hanya saja, korban masih mengalami trauma.

Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari mengatakan, bocah tersebut saat ini masih menjalani pemulihan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Korban mengalami trauma hingga tidak mau lagi tinggal bersama dengan ayahnya. "Dia (korban) bilang saya gak mau kembali ke rumah sana sama ayah," ujarnya dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Selasa (17/10/2023).

Kendati demikian, beberapa kali ada rasa kangen dari korban terhadap ayahnya. Namun, D tampaknya sadar bahwa ayahnya tersebut memiliki sosok yang keras.

Baca Juga: Transformasi Cyber Mall Malang: Dari Plaza Dieng ke Pusat Perbelanjaan IT

"Iya kayaknya dia tahu kalau ayahnya jahat, tapi kadang rasa kangen itu masih ada. Namanya anak usia segitu ya," ungkapnya.

Yuyun mengungkapkan, sampai saat ini korban belum terbuka dengan orang-orang baru yang mau menjenguk.

Pihaknya memastikan kondisi kesehatan anak D kian membaik. Berat bada korban juga telah berangsur naik. "Kondisinya Alhamdulilah sudah membaik. Ini sudah aktif ngobrol. Sekarang kan masih pemulihan gizi, tumbuh kembang dan trauma," tuturnya.

Dia menyebut, terkadang korban tiba-tiba menangis tanpa sebab. Ketika ditanya, malah menjadi-jadi.

"Saya gak berani tanya lebih jauh juga, karena ini kan masa pemulihan. Takutnya, kalau ditanya terus traumanya gak hilang-hilang," tandasnya.

Baca Juga: Siksa Anak Sambil Tertawa, Ibu di Pesanggrahan yang Cemplungkan Bayi ke Ember Diduga Idap Baby Blues Syndrome

Load More