Scroll untuk membaca artikel
Rauhanda Riyantama
Senin, 02 Oktober 2023 | 15:20 WIB
Pembangunan pagar stadion Kanjuruhan [SuaraJatim/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Stadion Kanjuruhan salah satu stadion markas klub besar Jawa Timur, Arema FC yang terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Letak pasti Stadion Kanjuruhan berada di Jalan Trunojoyo, Krajan, Kedungpedaringan memiliki kapasitas mencapai 35.000 ribu penonton.

Nama Stadion Kanjuruhan sudah banyak dikenal penikmat sepak bola Tanah Air, namun berubah mencekam di tahun lalu seiring Tragedi Kanjuruhan.

Stadion ini berubah menjadi tempat kerusuhan yang menewaskan lebih dari 135 jiwa yang berniat menyaksikan laga Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Sejak saat itu nama Stadion Kanjuruhan menjadi lebih luas dikenal banyak masyarakat, meskipun namanya sudah besar karena sejarah yang dimiliki.

Profil Stadion Kanjuruhan

Stadion Kanjuruhan merupakan stadion milik pemerintah Kabupaten Malang, dibangun pada 1997 dan diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri selaku Presiden ke-5 Republik Indonesia pada 9 Juni 2004.

Bersamaan diresmikannya Stadion Kanjuruhan saat itu tengah digelar kompetisi Divisi Satu Liga Pertamina tahun 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman.

Arema Malang sukses memetik kemenangan meski hanya dengan skor tipis 1-0, selain itu pertanda kepindahan dari markas sebelumnya, Stadion Gayajana.

Lantas dari mana nama Kanjuruhan diambil? mengingat nama ini seolah sangat sakral di telinga penikmat sepak bola wilayah Malang.

Kanjuruhan sejatinya merupakan salah satu kerajaan Hindu terbesar di Malang yang berdiri pada abad ke-6, dilihat dari Prasasti Dinoyo.

Prasasti yang menceritakan terkait kerajaan di Malang sebagai pusat aktivitas budaya dan politik sekitar tahun 760 hingga 1414.

Kapasitas Stadion

Sejak awal dibangun, Stadion Kanjuruhan mampu menampung hingga 40 ribu penonton meski begitu masih belum cukup menampung seluruh fan Arema Malang.

Kapasitas stadion ini sempa mencatat rekor, tepatnya pada musim 2009-2010 dan 2010-2011 dengan rata-rata penonton tertinggi se-Asia Tenggara.

Pada 2014 dibangun tribune tambahan, berada di sekeliling sentelban dengan pagar pemisah tribune engan lapangan dan akhirnya memiliki kapasitas 45 ribu penonton.

Tragedi Kanjuruhan

Tepat pada Minggu (1/10/2023) lalu setahun terjadinya Tragedi Kanjuruhan, insiden berdarah yang membuat lebih dari 135 orang meninggal dunia di stadion.

Berniat menyaksikan pertandingan besar antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, ratusan nyawa orang tak bersalah melayang usai laga berakhir.

Berawal dari sejumlah suporter yang nekat masuk lapangan, menghampiri para pemain Arema FC dengan dalih memberi semangat usai kalah di kandang.

Hal itu diikuti suporter lainnya, namun disertai dengan tindak anarkis terhadap pemain, sontak pihak keamanan pun merespons.

Sayangnya kepolisian yang berjaga selaku pihak keamanan terlalu awam dalam mengatasi serbuan suporter ke lapangan hingga sengaja melepas gas air mata.

Hasilnya suporter berbalik arah kembali ke tribun, pihak kepolisian semakin menjadi dengan mengarahkan gas air mata ke tribune penonton.

Alhasil penonton mencari jalan keluar stadion, di mana saat itu pintu masih terkunci hingga membuat mereka terjebak hingga menghembuskan nafas terakhir.

Kontributor: Eko

Load More