Scroll untuk membaca artikel
Rauhanda Riyantama
Rabu, 20 September 2023 | 12:31 WIB
Momen ngeri pemain futsal asal Malang tendang kepala lawannya saat selebrasi sujud syukur. (Instagram)

SuaraMalang.id - Asosiasi Futsal Kota Malang akhirnya buka suara soal insiden viral pemainnya menentang kepala lawan saat selebrasi sujud syukur. Mereka menyebut bahwa yang ditentang bukan kepala, melainkan bahu.

Tindakan keji tersebut berlangsung saat pertandingan futsal antara Kota Malang melawan Kabupaten Blitar di ajang Porprov Jatim 2023 di Fatkhi Futsal Center, Sidoarjo pada Kamis (14/9).

Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang, Bagus Orton mengatakan, para pemain kelelahan sehingga membuat emosi tak terkendali. Terlebih dua pemainnya keluar lapangan terlebih dahulu lantaran menerima kartu merah.

"Pemain kita pas-pasan, lalu anak-anak bertahan, kecapekan lah. Namanya emosi, anak-anak labil," ujarnya, Selasa (19/9/2023).

Ia menilai, peristiwa pemain futsal Kota Malang menendang pemain Kabupaten Blitar terjadi akibat selebrasi berlebihan.

"Kemudian pihak lawan memprovokasi kami dengan selebrasi berlebihan (selebrasi sujud) hingga akhirnya terjadi itu (penendang)," katanya.

Bagus juga menepis bahwa pemainnya telah menendang kepala pemain lawan. Yang ditendang adalah bagian bahu.

"Padahal itu bahu yang ditendang," imbuh dia.

Pihaknya juga menyoroti kinerja wasit yang dianggapnya berat sebelah hingga terjadi banyak pelanggaran sepanjang pertandingan yang berakhir skor 5-0 untuk kemenangan Kabupaten Blitar.

"Tensinya memang tinggi sejak awal pertandingan. Saat itu sama-sama banyak pelanggaran dari kedua tim. Kami juga merasa dicurangi, tapi namanya pertandingan kita patuh sama wasit dan Panpel," jelasnya.

Kendati demikian, persoalan tersebut diklaim telah selesai. Sebab, pihak Asosiasi Futsal Kota Malang telah meminta maaf kepada tim Kabupaten Blitar.

"Saya bilang sepurane (mohon maaf). Rivalitas hanya 20 menit saja, selebihnya kita saudara," ujarnya.

Kontributor: Aziz Ramadani

Load More