SuaraMalang.id - Miftahuddin Ramil alias Pak Midun akhirnya sampai di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (14/8/2023). Lebih cepat dari jadwal sebelumnya 16 Agustus 2023.
Pak Midun bersepeda menuju ke Stadion GBK untuk membawa misi memperjuangkan keadilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Setelah menempuh perjalanan 11 hari, pria asal Kota Batu tersebut akhirnya sampai juga di Stadion GBK. Hanya saja, dia tidak bisa masuk.
Petugas keamanan tidak mengizinkan Pak Midun untuk masuk ke dalam Stadion GBK. "Ini pusatnya untuk olahraga ya, saya sudah sampai sini, ternyata mereka tidak memperbolehkan saya untuk masuk," ujar Pak Midun dikutip dari Times Indonesia-jaringan Suara.com, Senin (14/8/2023).
Dia sebenarnya sempat bernegoisasi dengan pihak keamanan. Diperbolehkan masuk, namun tanpa sepeda dan keranda yang dibawa dari Malang.
Pria 53 tahun tersebut tidak mau. Sebab, tujuan dia ke Jakarta, yakni apa yang dibawa bukan dirinya.
Tangisnya pecah melihat kenyataan tidak bisa masuk Stadion GBK. Orang-orang yang mendampinginya hanya bisa memeluk dan menepuk pundak Pak Midun.
"Pintu ini kuat, gak bisa dimasuki, gak seperti pintu stadion lainnya," katanya.
"Kalau saya suruh masuk sendiri ngapain, yang penting itu ya sepedanya," imbuhnya.
Kendati demikian, Pak Midun tidak mau menyalahkan petugas keamanan. "Saya pikir itu bukan kehendak mereka sendiri, saya yakin. Bukan kehendak petugas yang ada disitu," katanya.
Dia pun meminta maaf kepada seluruh suporter, keluarga korban Kanjuruhan, dan juga Arek-Arek Malang tak bisa sampai di titik finish, yakni area dalam Stadion GBK.
"Saya minta maaf kepada semuanya dan maturnuwun (terima kasih) kepada semuanya, keluarga korban, arek-arek Malang, suporter seluruh Indonesia yang sudah mendoakan saya. Yang penting saya sudah menjalankan nazar saya, meski hanya sampai depan gerbang saja," tuturnya.
Pak Midun memutuskan untuk kembali ke Bulungan, tempat peristirahatan terakhirnya untuk mengatur bagaimana langkah ke depan setelah tak diperbolehkan masuk ke GBK.
"Saya bukan siapa-siapa, saya gak punya apa-apa. Yang hebat mereka, kalian semua yang mendoakan saya kuat sampai sini," katanya.
Pria yang juga merupakan ASN Pemkot Batu itu membawa misi menolak lupa Tragedi Kanjuruhan dan menyebarkan perdamaian kepada seluruh suporter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
4 Link DANA Kaget Menanti, Buruan Sikat di Momen Tanggal Gajian
-
Konsisten Dukung Pembiayaan Produktif, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
5 Link DANA Kaget Aktif, Langsung Sikat Saldo Gratis Sekarang
-
Marcos Santos Geram! Salahkan Wasit Usai Arema FC Dibungkam Borneo FC
-
Akhir Pekan Banjir Rejeki, 5 Link ShopeePay Gratis Ini Bisa Cairkan Rp2,5 Juta!