Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 11 Agustus 2023 | 15:44 WIB
Awkarin jalankan ritual melukat di Bali. [Instagram]

SuaraMalang.id - Awkarin, sosok yang dikenal vokal dan berani mengungkapkan pendapat, baru-baru ini angkat bicara mengenai kontroversi yang menimpa Oklin Fia.

Kontroversi ini bermula dari video Oklin menjilat es krim dalam posisi yang dianggap tak senonoh, yang banyak dinilai telah menistakan agama Islam.

Pada postingan Instagramnya, Awkarin menjelaskan bagaimana banyak orang memaknai agama Islam dalam berbagai cara.

Dia menyatakan bahwa agama merupakan jalan setiap muslim untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan kompas moral bagi mayoritas orang Indonesia.

Baca Juga: Oklin Fia: Saya Tak Pernah Bikin Konten yang Jelek-jelekkan Agama

"Agama itu penting banget untuk mayoritas orang Indonesia... Banyak orang yang gak suka agamanya diremehin, apalagi sampe dilecehin," tulis Awkarin.

Ia kemudian mengungkit konten Oklin Fia yang viral, yang menampilkan Oklin menjilat es krim dengan gestur dan posisi mesum sambil memakai hijab, atribut yang identik dengan Islam.

Menurut Awkarin, konten ini membuat banyak orang marah dan merasa agama Islam telah dinistakan.

Awkarin juga menyuarakan pandangannya bahwa sebaiknya dihindari segala hal yang bisa menyulut emosi umat beragama.

"Salah satu cara untuk menyikapi ini, mungkin adalah dengan menghindari apapun yang membuat orang bisa marah karena agamanya, karena kita gak tau dengan metode apa mereka beragama," simpul Awkarin.

Baca Juga: Geger Lagi! Oklin Fia Kerja Jual Jasa 'Jilat Keliling'

Selanjutnya, Awkarin menyampaikan betapa pentingnya agama bagi banyak orang di Indonesia, bukan hanya sebagai jalan menyembah Tuhan tetapi juga sebagai panduan moral dan identitas diri.

Mengakhiri postingannya, Awkarin membuka diskusi dengan netizen mengenai kasus ini. "Kamu sendiri nanggepin kasus ini gimana?" tanya Awkarin, mengajak pengikutnya untuk berbagi pendapat.

Kontroversi ini tentu membuka mata banyak orang tentang betapa sensitifnya isu agama di Indonesia. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi para kreator konten untuk lebih bijak dalam membuat konten yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Kasus Oklin Fia ini menjadi peringatan bagi semua orang bahwa konten yang dianggap menjurus pada penistaan agama bisa memicu reaksi yang kuat dan emosional dari publik.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More