Oklin Fia: Saya Tak Pernah Bikin Konten yang Jelek-jelekkan Agama

SuaraMalang.id - Oklin Fia, selebgram berusia 19 tahun yang dikenal dengan konten-konten sensualnya, tengah menjadi sorotan utama publik dan artis Tanah Air.

Sebuah video kontroversial yang menampilkan Oklin menjilat es krim di dekat kemaluan pria sembari mengenakan hijab telah menyulut kemarahan dan kecaman dari netizen dan beberapa selebriti terkenal.

Meskipun banyak yang menganggap aksinya itu tabu dan tidak sesuai dengan penampilannya yang selalu memakai hijab, Oklin Fia sendiri ternyata tidak merasa bersalah. Dalam penampilannya di sebuah podcast YouTube, ia menjelaskan pandangannya.

“Di pikiran orang mungkin masih tabu, tapi menurut gua kayak biasa aja. Cuma mungkin yang dipermasalahkan karena pakai hijab kali ya,” kata Oklin Fia, seperti dilansir dari unggahan @lambe__danu pada Jumat (11/8/2023).

Baca Juga: Geger Lagi! Oklin Fia Kerja Jual Jasa 'Jilat Keliling'

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa kontennya tidak menjelekkan agama atau suku mana pun.

“Tapi menurut gue nggak salah karena gue sama sekali nggak menjelekkan agama, tidak menjelekkan suku, dan lain-lain. Jadi ya aman-aman aja,” tambahnya.

Namun, pendapat Oklin ini tidak sepenuhnya didukung oleh semua pihak. Nikita Mirzani, salah satu selebriti yang mengomentari masalah ini, mengecam aksi Oklin dan menyayangkan penggunaan hijab dalam konten tersebut.

“Sangat disayangkan, dengan hijabnya tapi kayak begitu. Mending dibuka aja sekalian biar ga kena hujatan gitu. Kalaupun kena hujatan, hijabnya tidak kebawa-bawa, menurut gua,” ujar Nikita Mirzani.

Kontroversi ini membuka perdebatan luas mengenai batasan konten yang dapat diterima di media sosial, terutama ketika melibatkan simbol agama seperti hijab.

Baca Juga: Dibikin Ngelus Dada usai Jilat Es Krim Dekat Kemaluan Pria, Oklin Fia Ternyata Jual Jasa 'Jilat' Keliling

Sementara Oklin Fia menegaskan haknya untuk mengekspresikan diri seperti yang ia inginkan, tanggapan dari publik dan selebriti lain menunjukkan bahwa ada kekhawatiran nyata tentang cara kontennya mungkin berdampak pada pemahaman dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan sosial.