SuaraMalang.id - Pemkot Malang terus melakukan evaluasi rekayasa lalu lintas kawasan Kayutangan Heritage. Terbaru, ada dua titik macet baru di Kota Malang, yakni di Jalan Semeru dan Kahuripan.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengakui ada kemacetan di dua titik tersebut. "Iya kami tahu informasi terkait kemacetan itu," ujarnya dikutip dari Timesindonesia.com--jaringan Suara.com, Selasa (18/7/2023).
Jaya, biasa dia dipanggil mengungkapkan, kemacetan di Jalan Kahuripan disebabkan adanya perubahan arus yang semula empat menjadi dua.
Kendaraan dari perempatan Rajabali bisa belok ke kiri ke bagian belakang RS Saiful Anwar dan belok ke kanan mengarah ke Pasar Splendid. Namun, kepadatan sering terjadi karena memang jalur-jalur tersebut cenderung kecil.
Sementara itu, untuk Jalan Semeru kemacetan terjadi karena silang arus kendaraan dari arah Utara dan Selatan. Kendaraan yang dari Kantor PLN mengarah ke Jalan Semeru sering mengambil jalur menyeberang ke selatan.
Kondisi tersebut juga terjadi sebaliknya, kendaraan dari Selatan berupaya menyeberang ke jalan utara. Akibatnya, kendaraan harus menurunkan kecepatan saat melewati persimpangan tersebut. Ketika volume kendaraan padat terjadi kemacetan.
Pihaknya mengakui, perlu ada pembicaraan dengan sejumlah pihak untuk mengambil kebijakan terkait kemacetan di dua titik tersebut.
"Pembahasan kondisi ini akan kami bawa ke rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)," ungkapnya.
Anggota DPRD Kota Malang Arief Wahyudi mengatakan, evaluasi perlu dilakukan terkait rekayasa lalu lintas di kawasan Kayutangan Heritage, terutama soal titik kemacetan baru.
Baca Juga: Perjalanan KA di Semarang Terganggu, Ternyata Terjadi Tabrakan KA Brantas dan Truk.
"Saya pelaku sendiri, melihat sendiri kemacetan itu. Jika dari Utara ke jalan Kahuripan, pada perempatan dekat Masjid Ahmad Yani itu ada pembatas, sebaiknya dihilangkan," katanya.
Dia mengusulkan untuk arus lalu lintas dari arah Alun-Alun Tugu sebaiknya keluar dari Jalan Majapahit. Kendaraan dari Jalan Kahuripan bisa langsung lurus tanpa lewat Splendid.
"Saya kira Dishub tahu akan kondisi ini. Saya sering melihat petugas Dishub berada di perempatan kawasan rekayasa lalu lintas. Seharusnya mereka bisa ambil langkah segera untuk mengurai permasalahan ini," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, BGN Tanggung Jawab Penuh!