Satu Korban Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang Malang Ditemukan di Tulungagung

SuaraMalang.id - Satu korban terseret ombak Pantai Jembatan Panjang Malang ditemukan di Pantai Popoh, Kabupaten Tulungagung. Korban atas nama I Made Indraprastha (42) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Koordinator Tim Basarnas Surabaya Nur Hadi mengatakan, korban yang merupakan salah satu pemandu wisata ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB.

"Tim SAR gabungan dan Paguyuban Nelayan Popoh menemukan satu jenazah di lokasi (Pantai Popoh) tersebut," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (11/7/2023).

Ditemukan satu korban ini, artinya masih ada dua wisatawan yang masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarian korban dengan penyisiran menggunakan perahu jangkung dan pemantauan darat.

Baca Juga: Belanja di Sardo Malang, Dompet Mahasiswa Pun Tenang

"Tim SAR gabungan melaksanakan pencarian korban yang belum ditemukan. Pencarian dilakukan di laut dengan menggunakan perahu jukung, dan pemantauan darat," katanya.

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, korban telah dilakukan klarifikasi dengan pihak keluarga.

"Keluarga korban, melihat tanda atau ciri-ciri yang melekat di tubuh jenazah. Dari hasil identifikasi seperti jam tangan, gelang tridatu yang melekat, memiliki kecocokan atau identik dengan milik I Made Indraprastha," kata Ahmad Taufik.

Korban ini merupakan warga Jalan Ikan Gurami Dalam, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Saat ini, jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit dr Iskak Kabupaten Tulungagung untuk dilakukan identifikasi.

Sebelumnya, lima wisatawan dilaporkan terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Kabupaten Malang pada Sabtu (8/7).

Baca Juga: Terkuak Lelaki Selingkuhan Suami Meylisa Zaara Ternyata Saksi di Pernikahan Sang Selebgram: Laknat Banget!

Peristiwa itu bermula pada saat dua WNA tersebut kesulitan untuk menepi pada saat berenang di Pantai Jembatan Panjang. Sebanyak tiga orang warga negara Indonesia (WNI), yakni I Made Indraprastha, B dan Pendik atau M. Ruspandi yang merupakan pemandu wisata berusaha untuk membantu dua WNA itu