Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 09 Februari 2023 | 14:58 WIB
Ilustrasi keracunan makanan. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Sekitar 360 mahasiswa baru dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur diduga keracunan. Kepolisian turun tangan menyelidiki penyebab keracunan massal tersebut.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana melalui Kasihumas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (7/2/2023) saat ratusan mahasiswa melaksanakan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Terkini, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengerahkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Tadi tim dari INAFIS dan Dokpol Polres Malang dibantu Polsek Wagir sudah turun ke TKP melakukan penanganan awal," kata Taufik, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Kronologi Wanita di Malang Tagih Utang Rp25 Juta Malah Dituntut Penjara dan Denda Rp750 Juta Pakai UU ITE

Kronologisnya, lanjut dia, berawal sekitar 360 mahasiswa mengeluhkan mual, muntah, dan diare, pada pukul 09.00 WIB.

Petugas beserta panitia kegiatan kemudian melakukan pertolongan pertama. Selanjutnya mengevakuasi mahasiswa ke kafe tak jauh dari dari lokasi kemah. Sejumlah 22 mahasiswa dirujuk ke Puskesmas Wagir dan Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) guna.

"Dari 22 mahasiswa yang dilakukan penanganan di puskesmas maupun di rumah sakit, 4 orang masih mendapatkan perawatan dan observasi, sisanya sudah membaik kemudian diperbolehkan pulang," jelasnya.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang diperiksa, gejala mual muntah hingga diare terjadi usai menyantap makan malam bersama sehari sebelumnya.

"Dugaan sementara ratusan mahasiswa mengalami gejala keracunan dari makanan yang dikonsumsi, mungkin beracun atau kedaluwarsa atau bagaimana, masih dalam observasi tim kami," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Malang Diskusi dengan Bobby Nasution Terkait Peningkatan PAD Melalui Retribusi Parkir

IPTU Taufik menambahkan, sejumlah barang bukti telah dikantongi penyidik untuk mengusut kasus dugaan keracunan tersebut. Termasuk sampel makanan dan minuman dari lokasi untuk dilakukan observasi atau uji laborat.

"Sudah diamankan, sampel sisa makanan dan minuman dari TKP, termasuk sampel air yang digunakan untuk masak yang diambil dari lokasi tempat pengolahan makanan," imbuhnya.

Kepolisian juga segera meminta keterangan kepada penyelenggara bagian konsumsi dan saksi dari pihak korban yang mengalami keracunan.

Terpisah, Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan FT UB Adharul Muttaqin, mengatakan pada hari Selasa (7/2/2023), ada beberapa mahasiswa yang mengalami diare dan jumlahnya kian bertambah. Pada pukul 10.00 WIB, sejumlah 11 mahasiswa dibawa ke Puskemas Wagir dan RSUB, setelah dilakukan penanganan awal oleh Tim Medis Korps Suka Relawan (KSR) UB dan Poli UB.

"Untuk memastikan kondisi kesehatan peserta KKM ke-43, Tim Kesehatan dari RSUB telah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mahasiswa diijinkan pulang," katanya dalam keterangan tertulis.

"Dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan memperhatikan kondisi yang ada, melalui evaluasi panitia dan pimpinan fakultas, maka diputuskan untuk menyelesaikan kegiatan KKM ke-43 lebih cepat dari jadwal semula," ujarnya.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More