Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 31 Januari 2023 | 12:20 WIB
Menpora Zainudin Amali saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan tim-tim Liga 2, Senin (30/1/2023). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

SuaraMalang.id - Di tengah pertimbangan manajemen Arema FC untuk membubarkan tim pascakerusuhan di kantor mereka, Malang, Minggu (29/1/2023), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap, tim berjuluk “Singo Edan” itu tetap berlaga di Liga 1 Indonesia 2022-2023.

“Semua klub yang ada, yang eksis saat ini, silakan bermain,” ujar Menpora di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin.

Zainudin Amali menilai, tidak elok jika tindakan tidak bertanggung jawab oleh beberapa pihak harus mengorbankan klub.

Kalau memang ada yang mencemarkan nama klub dengan sikap negatifnya, Menpora meminta agar mereka yang dikenakan sanksi.

Baca Juga: Ini Dia Efek Domino Jika Arema FC Benar-Benar Bubar

“Yang ‘mengganggu’ itu yang mesti dikejar. Jangan mengorbankan klub. Pengganggu itu yang harus dicari oleh polisi,” tutur Zainudin Amali.

Dalam kesempatan itu, Menpora menyatakan dukungannya terhadap pihak kepolisian yang menangkap sekitar 107 orang seusai bentrokan di Kantor Arema FC, Minggu (29/1).

Menurut Zainudin Amali, setiap orang tidak diperbolehkan melakukan kekerasan meski dalam kondisi marah.

“Kita mendukung langkah kepolisian untuk menegakkan aturan. Siapa pun yang berniat membuat kerusuhan harus ditangani dengan aturan hukum yang ada,” kata Menpora.

Pertimbangan untuk membubarkan tim disampaikan oleh Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto setelah aksi unjuk rasa di Kantor Arema FC.

Baca Juga: Publik Tak Setuju Arema FC Bubar: Perjuangkan Nasib Suporternya Agar dapat Keadilan!

Tatang menyebut, Arema FC siap mengambil keputusan penting soal masa depan klub jika keberadaan mereka dianggap mengganggu kondusivitas di Malang.

“Manajemen Arema FC akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif," ujar dia. [ANTARA]

Load More