Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 29 Januari 2023 | 14:59 WIB
Kondisi kantor Arema FC yang rusak, Minggu (29/1/2023). [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Massa yang mengatasnamakan 'Arek Malang Bersikap' kembali menggelar aksi unjuk rasa di kantor Arema FC Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, Minggu (29/1/2023).

Hanya saja, aksi kali ini berujung pengerusakan dan kerusuhan.

Massa semula hanya menempelkan poster ke kaca Arema FC official store. Tak lama, Kandang Singa -julukan kantor Arema FC- dihujani dengan batu, cat, flare dan benda lainnya.

Pihak manajemen Arema FC sempat keluar untuk berdialog. Aksi pelemparan sempat berhenti. Namun, terjadi kericuhan lagi hingga berujung pengerusakan. Kaca gedung yang menjual merchandise Arema FC itu hancur berantakan.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Soroti Aksi Pelemparan Bus Persis Solo Sampai Ungkit Tragedi Kanjuruhan

Dikabarkan ada seorang yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit akibat peristiwa ini. Sekitar pukul 12.45 WIB, aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian. Massa aksi lantas membubarkan diri.

Terkini, aparat dari Polresta Malang Kota telah memasang garis polisi. Belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait pengerusakan kantor Arema FC.

"Tunggu nanti ke pak Kapolres saja," kata Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan.

Sebelumnya, perwakilan massa aksi sempat menyampaikan orasinya melalui pengeras suara. Berikut kurang lebih isinya.

"Permohonan maaf Arek Malang Bersikap, kami arek Malang menyadari lingkungan internal kami banyak kekurangan dan kesalahan yang menjadikan perjuangan usut tuntas tragedi Kanjuruhan sangat lemah," ujar orator Arek Malang Bersikap.

Baca Juga: Mirisnya Liga 1, Tragedi Kanjuruhan Tak Buat Kapok, Bus Persis Solo dan Arema Jadi Sasaran Oknum Suporter

"Faktor lemahnya perjuangan akibat adanya orang-orang yang tidak berkompeten justru dijadikan perwakilan arek malang. Juga sikap nirempati dari manajemen Arema FC di bawah PT AABBI tidak berperan aktif mendampingi keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Bukan memperjuangkan keadilan justru melanjutkan pertandingan Liga 1," ujarnya.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More