Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 10 Desember 2022 | 17:01 WIB
Karyawati larang bocah main di playground [Foto: Tangkapan layar TikTok]

SuaraMalang.id - Seorang pengguna TikTok membagikan pengalamannya saat berkunjung ke sebuah playground. Ia merasa heran dengan seorang karyawan playground tersebut yang sempat melarang anak lain untuk bermain.

Pengalaman itu ia bagikan melalui sebuah video yang diunggah ke akun TikTok @baskaraarrumi_.

"Ke playground bebas main (tidak) dilarang main (ya)," tulis pemilik akun di awal video tersebut.

Dalam video itu pemilik akun memperlihatkan seorang karyawati playground yang berhijab. Ia tampak sibuk merapikan mainan dan mengembalikan ke tempatnya semula. Bahkan si karyawati terkesan ingin menyimpan mainan tersebut agar tidak dipakai bermain.

Baca Juga: Bukan Yessy, Ryan Dono Sebut Calon Mertua yang Minta Sertifikat Rumah sebagai Mahar

Padahal mainan itu masih dipakai oleh anak-anak yang bermain.

Karyawati itu juga sempat terlihat melarang seorang anak kecil untuk bermain. Padahal anak kecil tersebut bersama orang tuanya. Pemilik akun menjelaskan bahwa karyawati itu bahkan sampai 10 kali menegur anak tersebut.

Meskipun hal itu tidak menimpa dirinya, namun pemilik akun menyesalkan sikap karyawati tersebut. Apalagi anak-anak yang bermain di playground tersebut sudah membayar sebesar Rp 50 ribu.

Belum diketahui dimana lokasi playground pada video tersebut.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam respon dari warganet.

Baca Juga: Viral! Babinsa Pergoki Istri Selingkuh di Hotel dengan Prajurit TNI: Saya Seniormu, Pangkatmu Apa!

"Playground itu tempat yang kalau berantakan ya disusun pas udah tutup," ujar xry***

"Playground rasa rumah sendiri kali ya gak boleh berantakan hahaha," kata firly***

"Atasannya harus lihat sih," komen calon***

"Kalau dapat playground yang kayak begini, udah aku berantakin deh, biarin si mba nya capek benerin," ujar yumna***

"Jangan sampai nemu playground yang kerjanya begitu, anakku mana bisa suruh diem nemu playground," kata widia***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More