SuaraMalang.id - Demi mempercepat masa pemulihan usai tragedi Kanjuruhan, manajemen Arema FC menjalni komunikasi dengan sejumlah tokoh sepak bola. Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto mengatakan bahwa salah satu tokoh sepak bola nasional yang berkomunikasi dengan Arema FC adalah mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha.
"Komunikasi dengan tokoh-tokoh sepak bola memang sudah kita lakukan. Salah satunya adalah dengan Ratu Tisha," kata Tatang di Kota Malang, Jumat (11/11/2022).
Tatang menjelaskan, ada sejumlah saran yang disampaikan oleh Ratu Tisha kepada manajemen Arema FC. Di antaranya adalah bagaimana Arema FC harus mempercepat pemulihan pascatragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Menurutnya, dengan percepatan pemulihan klub usai tragedi tersebut, diharapkan ada target jangka pendek dan jangka panjang yang ditetapkan. Target-target tersebut harus bisa dicapai oleh Arema FC.
"Banyak saran dan masukan yang kita dapatkan dari beliau. Intinya bagaimana Arema FC harus memulai pemulihan, sehingga ada target jangka panjang dan jangka pendek harus dicapai," katanya.
Ia menambahkan, Ratu Tisha cukup antusias dalam memberikan gambaran mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh Arema FC, usai menghadapi tragedi yang menewaskan 135 orang Aremania tersebut.
Sebagai contoh, lanjutnya, ada beberapa momentum insiden di luar negeri yang bisa menjadi titik balik dari sebuah perkembangan klub itu sendiri, bahkan menjadi perubahan revolusioner sepak bola di suatu negara.
"Salah satunya adalah tragedi Hillsborough, bagaimana insiden itu membawa gerakan hingga saat ini mengenai perbaikan-perbaikan klub dan sepak bola secara meluas," ujarnya.
Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi kepada Klub Arema FC terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Arema FC Konsultasi dengan Ratu Tisha
Keputusan tersebut merujuk pada Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.
Selain sanksi dilarang untuk menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola, Arema FC juga diberikan sanksi denda sebesar Rp250 juta akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Arema FC Konsultasi dengan Ratu Tisha
-
Benahi Stadio Sesuai Standar FIFA, Kemenpora akan Libatkan Kemendagri dan Kemen PUPR
-
Puan Maharani Beri Penghormatan ke Korban Tragedi Itaewon, Pinkan Mambo Kesal sama Raffi Ahmad
-
Puan Maharani Diprotes Habis Gara-gara ke Itaewon, Jessica Iskandar Sebut Harganya Nggak Masuk Akal
-
Dipimpin Javier Roca, Skuad Arema FC Mulai Latihan Normal Pasca Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
UMKM Katering Pemasok Program MBG di Tenggarong Berdayakan Ratusan Karyawan Berkat BRI
-
Petani Terancam Bangkrut! Pupuk Palsu Rugikan Negara Triliunan Rupiah, Begini Kata Wamentan
-
Danantara: BRILiaN Way Jadi Kunci Transformasi Culture BRI Menuju Bank Terkemuka Asia Tenggara
-
BRI dan Liga Kompas Lepas Tim LKG BRI Indonesia ke Gothia Cup 2025 di Swedia
-
Dirut: BRI Miliki Fondasi untuk Menjadi Bank Terkuat di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara