Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 08 November 2022 | 17:02 WIB
Ilustrasi WhatsApp (pixabay/Webster2703)

SuaraMalang.id - Seperti yang terjadi pada nomor HP Brigadir J, ada sejumlah penjelasan dari pakar soal keluarnya nomor pengguna WhatsApp (WA) dari grup obrolan. Penjelasan itu dibeberkan oleh pakar keamanan IT dari Lembaga Riset Keamanan Siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), Pratama Persadha.

Pratama mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam kasus nomor ponsel Brigadir J yang tiba-tiba keluar dari grup WA (WAG) keluarga. Yang pertama, keluar grup bisa terjadi dikeluarkan oleh admin (administrasi) atau keluar sendiri. Lalu yang kedua, nomor bisa keluar dari grup jika akun WhatsApp sudah tidak aktif.

“Tentang nomor yang sudah lama tidak aktif bisa keluar otomatis sendiri itu tidak benar, karena walaupun nomor sudah tidak aktif namun pengguna masih bisa menggunakan akun WhatsApp-nya,” kata Pratama saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa (8/11/2022.

Dalam kasus ini, kata dia, yang benar adalah, jika dalam waktu 120 hari tidak terhubung koneksi, maka secara otomatis akun dihapus dan keluar dari grup WhatsApp.

Baca Juga: Terungkap! Eks Ajudan Ferdy Sambo: Saya Disuruh Ambil HP Brigadir J dan Diserahkan ke Biro Provos

“Dari situ WhatsApp sendiri juga sudah memberi tahu bahwa kebijakan akun WhatsApp umumnya dihapus setelah 120 hari jika sudah tidak aktif,” katanya.

Ia juga menjelaskan, maksud terhubung koneksi di sini dalam artian adanya koneksi internet agar akun dapat aktif. Jika akun memiliki WhatsApp dan buka, tetapi tidak memiliki koneksi internet, maka akun tersebut tetap sudah dinyatakan tidak aktif.

Namun, lanjut dia, di WhatsApp tersebut diberitahukan bahwa data chat atau dokumen yang disimpan secara lokal di perangkat pengguna sebelum penghapusan akun akan tetap ada hingga WhatsApp dihapus dari perangkat. Saat pengguna mendaftar ulang untuk WhatsApp di perangkat yang sama pun, data yang disimpan secara lokal akan muncul kembali.

“Jadi para pengguna perlu ditambahkan ulang kembali ke grup WhatsApp jika ingin bergabung kembali ke grup setelah mendapat akses ke internet,” ujar Pratama menjelaskan.

Terpisah, ketua tim penasihat hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjutak ditemui di Bareskrim Mabes Polri, mengatakan nomor ponsel Brigadir J tiba-tiba aktif dan keluar dari grup obrolan keluarga pada pukul 07.19 WIB pagi tadi.

Baca Juga: Misteri Keberadaan HP Brigadir J: Tak Ditemukan di TKP, Mendadak Keluar Grup WA Keluarga

Informasi nomor ponsel Brigadir J keluar dari grup obrolan keluarga diterima Kamaruddin dari Rosti Simanjuntak--ibu Brigadir J--dan Yuni Hutabarat--kakak Brigadir J.

Kamaruddin pun meneruskan informasi tersebut kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo disertai dengan bukti tangkapan layar status nomor Brigadir J serta bukti percakapan instans dengan pihak keluarga, serta Imei (Identitas peralatan bergerak internasional).

“WA ini saya berikan kepada Kapolri supaya kami tidak disebut sebar hoaks. Ke Kabareskrim supaya kejadian ini tidak bisa dibiarkan, berarti selama ini almarhum masih mengikuti percakapan keluar, saya coba telepon nomornya sibuk. Lalu tiba-tiba nomor Yuni diblokir,” kata Kamaruddin. [ANTARA]

Load More