Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 30 Oktober 2022 | 23:39 WIB
Lokasi gantung diri warga Mojokerto Jawa Timur [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Merasa depresi berat gegara penyakitnya tidak kunjung sembuh, seorang pria bernama Darto (65), warga Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto Jawa Timur ( Jatim ) memilih jalan pintas.

Ia memilih gantung diri untuk mengakhiri penderitaannya. Kasus gantung diri ini merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu beberapa jam di kecamatan yang sama. Sebelumnya, di daerah itu seorang pelajar SMP juga ditemukan mati dengan cara serupa.

Korban yang berprofesi sebagai petani atas nama Darto (65) ini, ditemukan sang istri, Siti Kholifah (27) bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam rumah. Korban ditemukan gantung diri dengan seutas tali tambang warna hijau pada, Minggu (30/10/2022) sekira pukul 15.00 WIB.

Kasi Humas Polres Mojokerto Ipda Tri Hidayati, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, mengatakan kalau korban ditemukan tergantung sekitar pukul 14.00 WIB oleh istrinya.

Baca Juga: Vaishali Takkar Bunuh Diri, Terungkap Penyebabnya Aktris "Rakshabandhan" Akhiri Hidup

"Sebelumnya, sekira pukul 14.00 WIB, istri korban memberikan makan dan korban menyuruh istrinya untuk membeli obat asam urat di apotek. Istri korban membeli obat dengan diantar kakak ipar korban," katanya, Minggu (30/10/2022).

Sekira pukul 15.00 WIB, istri kembali dari membeli obat. Namun saat membuka pintu rumah, lanjut Kasi Humas, istri korban melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri menggunakan seutas tali tambang warna hijau yang dikaitkan pada kayu kuda-kuda bangunan rumah.

"Korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali tambang warna hijau yang dikaitkan pada kayu kuda-kuda bangunan rumah dengan menggunakan pijakan kursi tamu. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Ngoro," katanya.

Setelah menerima laporan kejadian tersebut, masih kata Kasi Humas, anggota Reskrim Polsek Ngoro bersama petugas Identifikasi Sat Reskrim Polres Mojokerto datang ke lokasi kejadian. Petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Dari hasil pemeriksaan bidan desa, tidak ditemukan luka tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya ada luka bekas jeratan tali tambang pada leher korban. Menurut keterangan dari istri korban dan para tetangga bahwa korban mengalami sakit komplikasi (asam urat, kolesterol dan diabet)," ujarnya.

Baca Juga: Sempat Cancel Pernikahan, Warga di Meranti Ditemukan Tewas Gantung Diri

Korban sakit komplikasi sejak satu tahun yang lalu dan korban sempat frustasi karena penyakitnya tersebut tidak kunjung sembuh. Dari keterangan istri korban dan tetangga, korban dalam melakukan kegiatan sehari-hari tidak bisa berjalan sehingga harus merangkak.

"Dari lokasi kejadian diamankan satu utas tali tambang warna hijau, satu buah kaos oblong warna hitam dan satu buah sarung warna coklat. Namun karena pihak keluarga menolak dilakukan otopsi sehingga pihak keluarga membuat surat pernyataan dan petugas menyerahkan jenazah korban untuk dimakamkan," ujarnya.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More