SuaraMalang.id - Sejumlah apotek di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur ( Jatim ) memutuskan menyetop lebih dulu penjualan obat sirup. Ini setelah ribut-ribut kasus gagal ginjal akut anak.
Obat sirup yang dilarang dijual ini terutama mengandung etilen glikol. Meskipun begitu, beberapa kemasan sirup obat masih dipajang di etalase salah satu apotek namun tidak dijual.
Sejauh ini obat sirup memang paling laku di sejumlah apotek. Sirup batuk, demam, dan flu khusus anak memang kerap dipilih oleh para orangtua yang anaknya sakit.
Kepala Bagian Pengadaan dan Keuangan Apotek Safari, Toni Suprayitno, mengatakan semua sirup yang ada di etalase hanya sebagai pajangan saja dan tidak dijual kepada masyarakat.
Alasannya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jejaring media suara.com, karena memang dalam beberapa hari ini, pihak apotek tidak menjual barang tersebut kepada masyarakat. Sesuai dengan imbauan dari pemerintah.
Menurutnya, memang juga tidak bisa dipastikan, apakah obat ini dapat kembali dijual, atau dikembalikan dan tidak dapat dijual selamanya. Pihaknya masih menunggu informasi selanjutnya dari BPOM.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu surat pemberitahuan resmi untuk mengembalikan sirop-sirop yang ada. Hanya ada satu obat merk Unibebi Cought Sirop. Sementara untuk sirop lain, seperti Termorex, Flurin DMP, Unibebi Deman dan Unibebi Demam Drops, belum ada pemberitahuan untuk menarik barang-barang itu dari peredaran.
Meskipun ada larangan dari pemerintah kata dia, namun ada saja masyarakat yang datang dan berniat untuk membeli sirop.
Oleh sebab itu lanjut dia, apotek juga memiliki tugas tambahan, untuk menjelaskan dan mengedukasi masyarakat terkait adanya surat edaran dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Jatim Bertambah Jadi 30 Kasus, 16 Meninggal Dunia
"Bahwa untuk saat ini tidak boleh menjual barang tersebut. Ya akhirnya mereka tidak jadi beli," ungkap dia.
Selain itu, dia juga menyarankan kepada para orang tua yang anaknya sakit, untuk dibawa ke fasilitas kesehatan saja. Agar bisa mendapatkan obat dengan dosis yang sesuai, dari dokter yang bersangkutan.
Mengingat untuk anak obatnya membutuhkan racikan yang pas, ditambah pihak apotek tidak dapat menentukan dosis yang dibutuhkan. "Alternatifnya ya obat tablet digerus. Itu pun harus pakai resep dokter," tegasnya.
Menurutnya, setelah adanya surat edaran dari Kemenkes dan BPOM, pendapatan apotek akhirnya mengalami penurunan pendapatan secara drastis. "Ini memang perlu usaha lebih kami," imbuh dia.
Sub Koordinator Kefarmasian Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, Apt Inayah Robbany mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan semua apotek di Kabupaten Bondowoso, untuk sementara tidak menjual obat sirop.
Salah satunya kata dia, dengan cara memberikan pengumuman, ada pula yang menutup etalase untuk sirop. "Sembari kami carikan alternatif lainnya," imbuh dia, Senin (24/10/2022).
Berita Terkait
-
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Jatim Bertambah Jadi 30 Kasus, 16 Meninggal Dunia
-
Bahaya Pinjol dan Investasi Ilegal, OJK Jember Sosialisasi ke Konstituen Golkar Bondowoso
-
Sejumlah Pejabat Pemkab Bondowoso Dilaporkan ke Kejari, Dugaan Korupsi Dana Hibah Ponpes hingga Guru Ngaji
-
7 Ajian Ilmu Sakti, Bisa Kebal Mati Meski Kepala Putus Hingga Perjanjian Jin Jahat
-
Mengintip Taman Nasional Baluran: Keindahan 'Africa Van Java' di Situbondo
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025
-
Wali Kota Malang Tolak Jalan-jalan ke Luar Negeri Pakai APBD, Ini Alasannya!
-
Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Erupsi 5 Kali, Waspada Bahaya Lahar dan Awan Panas
-
Viral Dosen UIN Malang Maliki Diusir Warga, Ini 5 Fakta Versi Sang Dosen!