Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 18 Oktober 2022 | 18:43 WIB
Ilustrasi nyamuk sedang mengisap darah manusia (Shutterstock).

SuaraMalang.id - Sebanyak 117 warga Pamekasan Madura Jawa Timur ( Jatim ) terserang penyakit Demam Berdarah Denque (DBD). Itu merupakan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten setempat.

Dengan kondisi itu, warga setempat diminta menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Seperti dijelaskan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Hidayat.

Ia menjelaskan, ke 117 warga yang terserang DBD itu merupakan data laporan dari masing-masing Puskesmas di 13 kecamatan sejak Januari hingga September 2022.

"Pada September ini ada 12 kasus DBD yang kami tangani, sedangkan untuk Oktober 2022 belum ada laporan tambahan," katanya dikutip dari ANTARA, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: Waspada Penyakit di Musim Hujan, 117 Warga Pamekasan Terjangkit DBD

Warga yang terserang DBD ini tersebar di Kecamatan Larangan, Pademawu dan Kecamatan Galis, umumnya anak-anak.

Hidayat menjelaskan, berbagai upaya kini terus dilakukan Dinkes Pemkab Pamekasan guna mencegah penyebaran DBD, antara lain dengan menggencarkan kegiatan PSN dan mengoptimalkan peran serta fungsi juru pemantau jentik (jumantik).

"Khusus pencegahan penularan DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti, Dinkes Pamekasan mencanangkan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik atau 'G1R1J'," katanya.

Program ini, sambung Hidayat, dengan cara memberdayakan kader pemantau jentik di rumah masing-masing.

Kabid P2P Dinkes Pamekasan Hidayat menjelaskan mengenai gejala bagi warga yang terjangkit DBD, baik pada orang dewasa maupun pada ana-anak, antara lain, suhu panas badannya lebih dari 38 derajat Celsius, kurangnya nafsu makan dan pada anak di bawah lima tahun biasanya rewel.

Baca Juga: Kasus DBD Meningkat Saat Musim Hujan, Dokter Ungkap Sebabnya: Banyak Genangan Air Tempat Nyamuk Bertelur

Jika pada anak, apabila suhu tubuh anaknya mencapai 38 derajat selsius dan tidak turun-turun meski sudah dikasih obat selama 2-3 hari, maka disarankan untuk segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

"Dan DBD ini memang merupakan salah satu jenis penyakit yang biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini," katanya, menjelaskan.

Selain DBD, jenis penyakit lain yang biasa terjadi saat musim hujan diare, gagal-gagal dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Load More